Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengajak semua masyarakat untuk tidak takut terhadap aksi premanisme.
Rasa takut dalam diri seseorang hanya akan memberikan ruang dan menjadikan orang tersebut terintimidasi.
"Hilangkan rasa takut dalam diri kita," tegas Dedi pada unggahan di akun Instagramnya, dedimulyadi71, Senin (21/4/2025).
Preman atau aksi premanisme adalah sebuah tindakan yang bersifat kriminal, intimidatif dan menebar rasa takut kepada masyarakat.
Baca juga: Satgas Antipremanisme Disorot DPR, Pengamat: Baru Dibentuk, Butuh Waktu dan Proses
Pada akhirnya ketika orang takut, orang akan tunduk pada keinginan preman tersebut.
"Mulai preman kecil yang mungutin pungutan di pasar, jalan, sampai preman besar yang mampu melakukan aksi secara terorganisir kemudian memiliki ruang wilayah yang luas. Tentunya aksi ini tak bisa dibiarkan terus menerus," tegas Dedi.
Pembentukan Satgas Antipremanisme, menurut dia, merupakan sebuah langkah menghilangkan rasa takut warga terhadap aksi premanisme.
Setelah rasa takut hilang, yang tumbuh kemudian adalah rasa aman dan nyaman.
Untuk membuat rasa aman dan nyaman di masyarakat, aparat memerlukan sikap lugas dan berani untuk melakukan tindakan preventif.
"Agar kegiatan (aksi premanisme) yang meluas tidak terjadi," kata Dedi.
Pembakaran tiga mobil pihak kepolisian di Depok, menurut dia, adalah fakta, bahwa menghadapi aksi tersebut bukan persoalan mudah.
Jangankan sama rakyat kecil, sama aparat pun mereka berani melakukan perlawanan secara terbuka.
"Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polres Depok yang telah melakukan tindakan-tindakan nyata dan terukur, yang didasarkan pada kepentingan penegakan hukum sehingga kegiatan aksi yang lebih luas tidak terjadi," ujar Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kaji Skala Prioritas Reaktivasi Rel KA dari Dana Rp 20 T
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya, yang telah melakukan tindakan tegas sehingga semua masyarakat merasa nyaman tinggal di wilayah masing-masing.
"Semoga kita bisa bahu-membahu, melangkah bersama untuk menjaga tanah yang kita cintai, dan menjaga lingkungan yang kita harap jadi lingkungan yang ramah, harmoni dari berbagai tindakan aksi kejahatan, tindakan kriminal dan aksi premanisme," jelas Dedi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang