BANDUNG, KOMPAS.com - Guna memastikan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi venue Piala Presiden 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua Pelaksana Piala Presiden Maruar Sirait melakukan seremoni dengan melakukan tendangan di kotak penalti.
Dalam momen itu, pria yang karib disapa Bang Ara itu menjadi penjaga gawang, sedangkan Dedi Mulyadi menjadi penendang bola.
Sambil tertawa, Dedi Mulyadi menendang bola ke arah kanan gawang yang dijaga Bang Ara.
Dalam aksinya, Bang Ara gagal mengamankan bola yang ditendang Dedi Mulyadi.
Terlihat Bang Ara sampai harus menjatuhkan diri dan sepatunya terlepas.
Aksi keduanya mengundang gelak tawa dan tepuk tangan dari beberapa pejabat daerah yang hadir.
Baca juga: Persiapan Piala Presiden 2025, Dedi Mulyadi Siap Bertanggung Jawab
"Rumput SJH enak, empuk, saya tadi jatuh menahan tendangan Pak Gubernur. Saya kira ini layak ya digunakan untuk Piala Presiden nanti," kata Ara yang ditemui di SJH, Rabu (3/6/2025).
Tak sampai di situ, Ara juga memuji tendangan Dedi Mulyadi yang bisa menjebol gawang yang dijaganya.
"Bagus juga tadi tendangan Pak Gubernur, ke kiri, dan masuk," tambah Ara.
Membalas pujian Menteri Perumahan dan Pemukiman Indonesia, Dedi Mulyadi berkelakar tak mau melanjutkan tendangannya.
"Bukan tendangannya yang bagus, melainkan dia khawatir harus kembali menjatuhkan seorang menteri," kata Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Bobotoh Jaga Kondusivitas Piala Presiden 2025 di Bandung
Momen Ketua Pelaksana Piala Presiden Maruar Sirait dan Gubernu Jawa Barat adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/6/2025)Diketahui, Ketua Pelaksana Piala Presiden 2025 Maruar Sirait memastikan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan digunakan untuk venue Piala Presiden nanti.
Kepastian itu disampaikannya usai mengunjungi lebih dulu Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung.
Ara mengungkapkan kondisi Stadion GBLA tidak bisa digunakan dalam waktu dekat, lantaran mengalami kerusakan di beberapa fasilitas, terutama rumput.
"Tadi kami kunjungi GBLA, tetapi kata penanggung jawabnya, itu perlu waktu 2 bulan untuk memperbaiki rumputnya," kata Ara.