Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Grand Asrilia Bandung Akan Tampung Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Kompas.com - 28/06/2021, 14:20 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akhirnya menggunakan gedung non-rumah sakit untuk pasien Covid-19 menyusul tingginya Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit.

Hotel Grand Asrilia di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung ditunjuk untuk menampung pasien bergejala ringan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau kesiapan Hotel Grand Asrilia sebagai lokasi karantian pasien Covid-19, Senin (28/6/2021).

Emil, sapaan akrabnya mengatakan, pemanfaatan gedung non-rumah sakit menjadi pengendalian dari hilir menyikapi tingginya kasus Covid-19 di Jabar.

Baca juga: Dirut RSHS Jadi Kadinkes Jabar, Ridwan Kamil Langsung Beri Tugas

Ia menyebut, pola yang sama akan diterapkan di daerah dengan BOR tinggi seperti wilayah Bekasi dan Kabupaten Purwakarta.

"Ini adalah pengendalian di hilir dari Covid-19 di Jabar, yaitu menyediakan ruang pemulihan Covid-19. Untuk mengurangi keterisian RS, kita memindahkan pasien yang statusnya hijau (gejala ringan) sehingga tempat tidurnya bisa diisi oleh pasien di RS kategori kuning atau merah," ujar Emil dalam konferensi pers virtual.

Ia menjelaskan, Hotel Grand Asrilia akan menjadi rujukan bagi 59 rumah sakit di Bandung Raya yang butuh tempat isolasi pasien Covid-19. Lokasi itu, kata Emil, bisa menampung 500 pasien.

"Kapasitasnya bisa 500 pasien. Per hari ini 46 yang dipindahkan. Dengan manajemen transisi pemulihan ini, saya kira BOR bisa terkendalikan. Di hulunya sudah kita lakukan, agar jangan dikit-dikit ke RS. Kalau gejalanya ringan atau sedang dirawatnya di ruang isolasi di desa," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Video Sekelompok Pemotor Buka Paksa Barrier Jalan Kota Bandung, Ini Penjelasan Polisi

 

Sementara ini, sambung Emil, hotel tersebut hanya diperuntukan untuk mengurangi BOR rumah sakit.

Artinya, bukan untuk orang yang ingin isolasi mandiri. Namun, ia tak menutup kemungkinan lokasi itu bisa untuk warga yang ingin isolasi mandiri.

"Bukan ditawarkan kepada mereka yang harus isolasi mandiri. Tapi kalau ada kebutuhan itu, itu akan kami pikirkan. Tapi sementara tidak di tempat ini. Saya memahami bahwa tidak semua rumah itu memadai untuk isolasi madniri. Jadi kita pikirkan," jelas Emil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com