Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakat Berdamai, Pemikul Jenazah Kembalikan Uang Rp 2,8 Juta ke Keluarga Pasien Covid-19

Kompas.com - 13/07/2021, 10:27 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, pemikul jenazah TPU Cikadut Bandung berinisial R dan keluarga jenazah pasien Covid-19 berinisial YT sepakat untuk berdamai.

Seperti diketahui, YT menyebut dirinya dimintai uang oleh R untuk pemakaman anggota keluarganya di TPU Cikadut sebesar Rp 4 juta.

Namun, setelah tawar menawar, disepakati uang yang diberikan YT ke R berjumlah Rp 2,8 juta.

Baca juga: Petugas Pemikul Jenazah yang Minta Rp 4 Juta ke Keluarga Pasien Covid-19 yang Berduka Dipecat

 

Terkait permintaan uang itu, R diduga melakukan pungutan liar.

Baca juga: Duduk Perkara Pemikul Jenazah Covid-19 Minta Rp 4 Juta, Temuan Polisi: Tak Ada Pungli, Kedua Pihak Sepakat Damai

"Jadi sudah ada pengembalian uang sebanyak Rp 2,8 juta. Kemudian mereka mau aman dan tidak diramaikan. Kedua belah pihak ada kesepakatan untuk damai," kata Ulung di Bandung, dikutip dari Antara, Senin (12/7/2021).

Menurut Ulung, sejauh ini belum ditemukan adanya unsur pungli dalam kasus tersebut.

Karena berdasarkan pemeriksaan awal, kedua belah pihak menyebut sudah ada kesepakatan dalam pembayaran uang Rp 2,8 juta.

Ulung menjelaskan, saat itu ahli waris ingin segera memakamkan jenazah keluarganya.

Sedangkan kondisi dan jumlah petugas pemikul di TPU Cikadut sedang tidak optimal untuk menyegerakan pemakaman itu.

"Karena biasanya ada yang meninggal 3-5 jenazah, tapi selama dua pekan ini per hari bisa mencapai 50 jenazah dan bahkan pada malam kejadian itu ada 60-70 jenazah," kata Ulung.

Akibat dari kondisi itu, petugas pemikul di TPU Cikadut menawarkan untuk menggunakan jasa pemikul dari masyarakat setempat.

Lalu ada kesepakatan antara YT dengan masyarakat setempat untuk membayar uang sebesar Rp 2,8 juta.

 

"Keesokan harinya viral terjadi pungli di Pemakaman Cikadut dengan meminta uang Rp 4 juta. Sudah kita konfirmasi, tidak ada Rp 4 juta, tapi Rp 2,8 juta. Itu pun hasil kesepakatan antara saudara YT dengan masyarakat setempat," ujar Ulung.

Ulung memastikan bahwa ahli waris bukan terkena pungli, melainkan melakukan transaksi dengan warga setempat.

Menambah jumlah pemikul

Atas adanya kejadian itu, Ulung merekomendasikan Pemerintah Kota Bandung untuk menambah jumlah petugas pemikul di TPU Cikadut karena jumlah jenazah yang dimakamkan setiap hari cukup banyak.

Terkait rekomendasi itu, Kepala Dinas Tata Ruang Kota Bandung Bambang Suhari mengatakan. pihaknya sepakat untuk menindaklanjuti.

Dia menyadari kekurangan petugas pemikul di TPU Cikadut berdampak pada kondisi fisik petugas yang bisa saja mengalami kelelahan.

"Itu tidak bisa kita abaikan. Maka rekomendasi ditambahnya jumlah personel kami sependapat dan kami sudah mengupayakan itu," tutur Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com