Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pedagang Kibarkan Bendera Putih, Terpuruk dan Menyerah Hadapi Pandemi

Kompas.com - 19/07/2021, 17:29 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 104 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Cikapundung Barat, Kota Bandung, Jabar, melakukan aksi pasang bendera putih di kios mereka.

Pengurus Paguyuban PKL Cikapundung Barat Nandang Mulyana mengatakan, bendera putih yang dikibarkan merupakan tanda bahwa mereka tak lagi sanggup menghadapi Covid-19 yang telah menghancurkan perekonomian  mereka.

Baca juga: Jeritan PKL Cikapundung, Kibarkan Bendera Putih Tak Bisa Jualan Selama PPKM Darurat

Selama diberlakukan PPKM Darurat, PKL Cikapundung yang terdiri dari pedagang kuliner, stempel, dan buku sudah tidak berjualan, baik siang maupun malam.

Baca juga: Daftar 12 Lokasi Isolasi Mandiri di Banten, Ada 8 di Tangerang

Sehingga mereka tak lagi memiliki pendapatan.

"Bendera putih sudah dipasang sejak seminggu kemarin. Maksud dari bendera putih itu bahwa PKL Cikapundung sudah benar-benar terpuruk. Kita sudah pasrah, menyerah, karena kita sudah berusaha, tapi nggak boleh jualan," kata Nandang saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Tak setuju PPKM Darurat diperpanjang

Pandemi benar-benar menghancurkan sumber pendapatan para pedagang. Khususnya saat pemberlakukan PPKM Darurat ditambah dengan penyekatan jalan.

Nandang mengatakan, selama PPKM Darurat, ada beberapa pedagang yang memaksa berjualan di siang hari karena memang tidak dilarang.

Tapi ternyata penutupan jalan menjadi masalah lain.

Untuk pedagang kuliner, sistem pesan antar online pun tidak bisa diandalkan lantaran driver juga tidak bisa mengambil makanan yang dipesan lantaran jalanan ditutup.

 

"Driver banyak yang bingung masuknya lewat mana. Makanya banyak yang di-cancel karena jalur masuk semua ditutup," ungkapnya.

Nandang berharap PPKM Darurat tidak diperpanjang.

"PPKM diperpanjang kami tidak menerima. PPKM sekarang saja tidak ada solusi buat kami. Bagaimana kami bisa bertahan hidup. Tolong pemerintah kalau bikin kebijakan kita juga dipikirkan dampaknya kami semua paham dengan kondisi ini dan kami juga sangat mendukung dengan kebijakan pemerintah, tapi tolong diseimbangkan dengan nasib kami," jelasnya.

"104 (pedagang) ini dipekerjakan apa kek sama pemerintah, yang penting ada hasil. Kalau harus gini terus, kami bingung," ujar Nandang menambahkan. (Penulis Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com