BANDUNG, KOMPAS.com - Polrestabes Bandung, Jawa Barat menyiapkan psikolog untuk membantu memulihkan trauma remaja berusia 14 tahun yang diperkosa dan dijual untuk dijadikan PSK melalui aplikasi perpesanan.
Psikolog itu akan mendampingi korban selama masa penyidikan atas kasusnya berlangsung.
"Kita sudah menyiapkan psikolog untuk mendampingi korban selama proses penyidikan. Itu diatur dalam UU perlindungan anak," kata Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Remaja 14 Tahun yang Diperkosa dan Dijual di Bandung Trauma Berat dan Kerap Berteriak
Seperti diketahui, korban saat ini mengalami trauma berat akibat perisitiwa kelam yang dialaminya. Ayah korban bahkan menyebutkan anak ketiganya itu kerap nangis dan berteriak.
Dalam perisitiwa itu, tiga tersangka, yakni IM (18), MS (18) dan SV (18) menjual korban melalui akun michat yang dibuat oleh para tersangka. Korban diminta melayani nafsu bejat para hidung belang belasan kali.
Korban sempat meminta untuk pulang, namun tersangka mengiming-imingi korban akan mendapatkan ponsel.
"Jadi modus operandinya itu korban diimingi akan diberikan handphone kemudian mengajak korban ke tempat kos tersangka kurang lebih satu minggu. Korban disetubuhi kemudian dijual kepada para tamu," kata Aswin.
Baca juga: Pemkot Bandung Dampingi Anak 14 Tahun Korban Penculikan dan Pemerkosaan
Terapi hipnotis
Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat, Diah Puspitasari Momon mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, korban mengalami stres berat. Pihaknya akan mendatangkan tim terapi trauma healing untuk membantu menghilangkan trauma korban.
"Komnas Perlindungan Anak akan mendatangkan terapis kami, terapis trauma healing untuk membantu menghilangkan traumanya," kata Diah saat ditemui di Pengadilan Negeri Bandung.
Menurutnya, butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan trauma pada korban anak yang mengalami kekerasan seksual. Upaya ini akan dilakukan setelah kasus ini diselesaikan.
"Butuh waktu yang lama tapi biasanya kalau terapis kami itu tidak akan langsung menghilangkan traumanya karena kita masih butuh keterangannya. Jadi sesudah kasus selesai terakhir kami hilangkan sampai dengan bisa tuntas walau itu memang berat," katanya.
Nantinya, penyembuhan trauma akan dilakukan dengan melakukan hipnotis terhadap korban untuk menghilangkan traumanya.
"Jadi memberi semacam hipnotis. Mungkin berbeda tapi yang biasa kami lakukan itu kami hilangkan dulu. Tapi selama proses hukum berlangsung supaya masih bisa memberikan keterangan biasanya dihilangkan secara tuntas," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berusia 14 tahun diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan serta dijual melalui aplikasi pesan singkat michat.
Kini polisi telah menahan tiga orang tersangka terkait kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.