Dengan cara ini nyatanya VOC bisa mulai meredam perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa dan bahkan memenjarakannya.
Sultan Ageng Tirtayasa dipenjara di Batavia pada tahun 1683 yang memaksanya turun dari tahta.
Ia kemudian meninggal di dalam penjara pada tahun 1692 dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-raja Banten.
Di bawah kepemimpinannya, Banten menjadi tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa.
Dengan semangatnya melawan penjajah, ia membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dan masyarakat dari kerajaan lain dan serangan pasukan bangsa Eropa.
Selain itu, peran Sultan Ageng Tirtayasa juga memperluas wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan islam terbesar, dengan memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam.
Ia juga mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat Sultan.
Selain itu, ia juga membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi untuk memajukan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga melakukan modernisasi pada bangunan Kesultanan Banten dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel.
Sumber:
https://dinsos.bantenprov.go.id/sekilas-sejarah-pahlawan-nasional-asal-banten
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/181948179/sultan-ageng-tirtayasa-asal-usul-peran-dan-perjuangan?page=all
https://kids.grid.id/read/472993009/materi-kelas-4-tema-5-sultan-ageng-tirtayasa-tokoh-dari-kerajaan-banten?page=all
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.