Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Meninggal Usai Divaksin akibat DBD dan KIPI, Dinkes Tasikmalaya Perbaiki Sistem Vaksinasi

Kompas.com - 20/01/2022, 14:58 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Buntut meninggalnya siswa SD usai vaksinasi yang diakibatkan oleh KIPI dan DBD, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengaku langsung memperbaiki sistem pelaksanaan vaksinasi dari semua aspek.

Langkah itu supaya tak terjadi lagi kasus meninggal usai vaksin akibat penyakit penyerta.

Uus pun mengakui kemungkinan penyakit penyerta pada korban tak terdeteksi tenaga medis saat skrining sebelum divaksinasi.

Baca juga: Siswa SD Meninggal Usai Vaksin, Dinkes Tasikmalaya Wajibkan Orangtua Dampingi Anak

"Ke depan, pelaksanaan vaksin ini akan kami perbaiki terus dari berbagai aspeknya. Termasuk pendampingan orangtua mutlak dibutuhkan dan akan kami sosialisasikan. Kecuali, orang tua sudah menitipkan ke guru dan pihak medis. Mungkin tak terdeteksi saat dilakukan skrining. Karena mungkin itu DBD-nya sedang masa inkubasi," jelas Uus kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).

Uus menambahkan, selama ini kasus yang murni Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) dan berujung kematian di wilayahnya belum ada, terutama KIPI dengan penyakit penyerta atau ko-insiden KIPI.

"Untuk yang murni KIPI berujung fatal belum ada. Baru kejadian ko-insiden ini. Sebelumnya belum ada yang dengan keluhan berat," kata dia.

Meski demikian, lanjut Uus, kasus ini tak bisa diabaikan kematiannya akibat usai vaksinasi meski sebagian besar akibat DBD dan liver akut.

"Kemungkinan besar fatalitasnya (kematian) diakibatkan oleh DBD. Namun, karena dia habis vaksinasi, maka istilahnya di kami ko-insiden KIPI. Kami tak bisa mengabaikan vaksinnya," ujar dia.

Pihaknya pun nantinya akan mewajibkan adanya pendampingan orang tua saat anak divaksinasi.

Sehingga, nantinya tenaga medis akan terbantu mengetahui seseorang atau anak saat skrining jika memiliki penyakit bawaan.

"Jangan sampai ada pemahaman bahwa kejadian ini karena vaksin murni. Karena sudah jelas bahwa hasil laboratoriumnya ada DBD," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, sesuai hasil penyelidikan kasus kematian siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayahnya usai menerima vaksin akibat Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) atau vaksinasi dengan penyakit bawaan.

Hasil itu sesuai penelusuran para dokter yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) KIPI RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya dengan hasil laboratorium bahwa korban meninggal akibat KIPI dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Perlu saya jelaskan bahwa anak itu meninggal dikenal KIPI dengan panyakit bawaan terdeteksi NS1 atau DBD. Hasil penyelidikan itu sesuai penelusuran para dokter yang tergabung dalam Pokja KIPI RSUD Seokardjo Tasikmalaya. Sempat dirawat tapi tak tertolong," jelas Uus kepada wartawan di kantornya, Selasa (18/1/2022).

Uus menambahkan, penyebab kematian anak akibat KIPI dengan penyakit yang mendasarinya ini baru kali pertama terjadi di wilayahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Korban Mutilasi di Ciamis Dieksekusi Saat Pergi ke Pengajian

Bandung
Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Suami Bunuh Istri di Ciamis, Korban Dimutilasi

Bandung
Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

Bandung
Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bandung
Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com