Terowongan ini dilewati oleh kereta api jarak jauh seperti Argo Parahyangan, Harina, Ciremai, Serayu, kereta api lokal Cibatu-Purwakarta, serta berbagai kereta angkutan barang.
Melansir laman Kompas.com (13/02/2010), Terowongan Sasaksaat diketahui memiliki kisah mistis dan misteri bersumber dari cerita penduduk setempat.
Terowongan yang disebut goa oleh penduduk Kampung Cipicung, Desa Sumurbandung, Kabupaten Bandung kerap diberi sesajen berupa seekor domba setiap tanggal 17 Agustus.
Tujuannya tidak lain karena kepercayaan penduduk bahwa sesajen bisa menolak bala.
Latar belakangnya bukanlah soal kecelakaan kereta, namun banyaknya pekerja yang tewas karena siksaan kerja rodi dan penyakit, dan jenazahnya dikuburkan di sekitar terowongan tersebut.
Cerita yang beredar dari mulut ke mulut, sesekali di dalam terowongan terdengar suara orang merintih kesakitan, atau suara pacul membelah tanah dan batu di malam hari.
Walau begitu, cerita mistis ini tak menutupi nilai sejarah Terowongan Sasaksaat yang dibangun dengan baik dan masih digunakan sampai saat ini.
Sumber:
heritage.kai.id
money.kompas.com