BANDUNG, KOMPAS.com - Tahap dua pembangunan double track rel kereta api Kiaracondong-Cicalengka, Bandung, dimajukan.
"Sekarang memasuki tahap 1 akhir. Tahap 2 kami majukan (menjadi sekarang)," ujar Direktur Prasarana Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Harno Trimadi di Bandung, Kamis (10/2/2022).
Harno menjelaskan, pembangunan double track sepanjang 23,05 kilometer ini terbagi menjadi beberapa tahap.
Tahap pertama Gedebage-Haurpuguh. Tahap kedua Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka.
Baca juga: 2 Pencuri Besi Bekas Rel Kereta Api Rangkasbitung-Merak Diringkus
Seluruh pembangunan rencananya selesai pada 2023 akhir, sehingga 2024 bisa mulai beroperasi.
"Targetnya selesai 2024. Tapi kami bertekad selesai 2023 sehingga 2024 sudah bisa beroperasi," tutur dia.
Untuk pembangunan ini investasinya mencapai Rp 1,2 triliun untuk kebutuhan 2020-2024.
"Kendala untuk tahap 1 dan 2 lahan yang ditempati masyarakat. Lahan tersebut milik negara dan kami sudah melakukan penertiban," kata Harno.
Selain itu ada beberapa pipa Pertamina di jalur tersebut. Untuk itu pihaknya memproteksi pipa tersebut.
Percepat waktu tempuh
Harno menjelaskan, ada beberapa manfaat dari double track ini. Pertama meningkatkan kapasitas lintas dari 120 trip eksisting menjadi 399 trip.
Kemudian untuk waktu tempuh, dari biasanya Bandung-Cicalengka membutuhkan 43 menit, nantinya bisa 23 menit.
Baca juga: Kepala Desa Diduga Otak Pencurian Rel Kereta Api Rute Bogor - Sukabumi
Double track ini juga akan mengubah jumlah rangkaian kereta dari 8 rangkaian menjadi 10 rangkaian.
"Headway juga akan berubah dari 9 menit menjadi 5 menit. Dan tentunya ini akan meningkatkan potensi jumlah penumpang hingga 25 persen," ucap dia.
On the track
Pembangunan tersebut hari ini dikunjungi rombongan Komisi V DPR. Ketua rombongan, Andi Irwan Darmawan mengatakan, pembangunan double track ini sudah on the track.
"Tahap 1 sudah on going diharapkan selesai 2022 ini. Untuk tahap dua sudah memasuki proses lelang," ungkap Andi.
Dalam kunjungannya Andi memberikan sejumlah catatan. Yakni meminimalisir masalah sosial yang bisa timbul. Seperti dampak pembangunan terhadap kemacetan.
"Kami memberikan sejumlah masukan agar hal tersebut bisa dihilangkan, seperti dampak pembangunan terhadap macet," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.