BANDUNG, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, bagi masyarakat yang telah dinyatakan positif Covid-19, namun bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau ruang isolasi kecamatan.
Hal itu dilakukan dalam rangka menekan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.
"Pemerintah Kota Bandung lewat Satgas itu sudah membuat surat edaran ke rumah sakit bahwa setiap orang yang bergejala ringan itu harus didorong untuk melakukan isolasi mandiri, entah itu di rumah, atau diisolasi terpadu (kecamatan) yang kita siapkan," kata Yana, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Wali Kota Bandung: Silakan Harga Tahu Naik, tapi Jangan Mogok Produksi
Meski demikian, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung juga memerintahkan kepada rumah sakit untuk menyediakan ruang isolasi berbayar di rumah sakit untuk masyarakat yang mampu.
Sebab, lanjut Yana, banyak warga mampu ternyata lebih memilih isolasi di rumah sakit.
"Kita siapin itu juga isolasi terpadu untuk warga yang siap bayar. Karena ternyata di rumah sakit-rumah sakit ini ada cukup orang-orang yang gejalanya sebenarnya ringan, tapi dia enggak mau keluar dari rumah sakit. Biarin saja bayar katanya," ungkapnya.
Baca juga: 13 Pasien Omicron Dirawat di RSHS Bandung
Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung pun menyiasati agar orang yang melakukan isolasi mandiri berbayar tidak meningkatkan angka BOR yang bisa berimbas pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Siasat yang dilakukan Pemkot Bandung adalah menaikan jumlah ketersediaan tempat tidur di beberapa rumah sakit atau tempat isolasi rujukan Covid-19 dari hanya 800 menjadi 2.000 tempat tidur.
"Kita dorong rumah sakit tempat tidurnya dinaikin kapasitasnya karena sekarang baru 800 tempat tidur. Kalau sekarang ada 400 orang dirawat di tempat tidur yang jumlahnya 2.000 tempat tidur kan berarti hanya 20 persen BOR," tuturnya.
Siasat tersebut, lanjut Yana, diharapkan tidak menaikan level PPKM Kota Bandung yang saat ini masuk level 3 agar relaksasi-relaksasi di segala sektor tetap berjalan.
"Kalau orang dirawat di rumah sakit itu angka BOR jadi tinggi dan berpengaruh terhadap leveling PPKM. Dampaknya relaksasi kita berhentikan," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.