Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Foto Adu Penalti Ridwan Kamil dan Anies

Kompas.com, 20 Februari 2022, 17:16 WIB
Candra Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan ihwal pertemuan dan main bola bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta International Stadium (JIS) beberapa hari lalu.

Keduanya bertemu karena Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta sama-sama ditugaskan mengurusi G20, di subtopik Urban 20.

"Pasti bertemu (untuk mengurus G20)," kata Ridwan Kamil usai meresmikan Alun-alun Pangbagea di Kabupaten Pangandaran, Minggu (20/2/2022).

Baca juga: Mesra Dengan Anies di JIS, Ridwan Kamil: Hubungan Saya Baik

Saat pertemuan itu, lanjut Ridwan Kamil, tentu harus akrab.

Menurut Ridwan Kamil, ia dan Anies kebetulan bertemu di Jakarta International Stadium (JIS). Karena bertemu di stadion, kata dia, maka kedua bermain sepak bola.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke Jakarta International Stadium di Jakarta Utara.
Lewat akun Instagramnya, Emil, sapaan Ridwan Kamil terlihat membagikan sebuah video saat dia menendang bola penalti yang dijaga Anies.Tangkapan layar Instagram Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke Jakarta International Stadium di Jakarta Utara. Lewat akun Instagramnya, Emil, sapaan Ridwan Kamil terlihat membagikan sebuah video saat dia menendang bola penalti yang dijaga Anies.

Ditanya soal peluang berpasangan dengan Anies, Ridwan Kamil menjelaskan, orang Sunda harus bersikap ramah terhadap siapa pun, termasuk menjalin silaturahmi.

"Ke Pak Anies (hubungan) saya baik, ke Pak Ganjar saya baik, dengan semua ketua partai saya baik. Itulah hakikat bersilaturahmi sebagai sesama manusia," jelas Ridwan Kamil.

Baca juga: Soal Wacana Duet Anies-RK, Demokrat: Sah-sah Saja dalam Dinamika Demokrasi

Pertemuan dengan sejumlah tokoh, lanjut Ridwan Kamil, selalu ditafsir-tafsirkan oleh media massa sebagai calon pasangan. Ia pun tidak mempermasalahkannya.

"Silakan saja. Misalkan kaya gini (berdampingan), saya mesra dengan Pak Jeje. (Padahal) karena ada kegiatan kemasyarakatan Kabupaten Pangandaran," kata dia.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Kabupaten Pangandaran, di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi, Minggu (20/02/2022).KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA Gubernur Jabar Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Kabupaten Pangandaran, di Desa Cintaratu Kecamatan Parigi, Minggu (20/02/2022).
Sebelumnya, Ridwan Kamil didoakan menjadi presiden oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.

"Saya mendoakan Pak Gubernur menjadi presiden 2024," kata Herdiat saat memberi sambutan di acara peresmian Situ Wangi, Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Pangbagea Jadi Nama Alun-alun Pangandaran, Ini Artinya Menurut Ridwan Kamil

Atas doa tersebut, Ridwan Kamil mengaminkannya.

"Makin ke sini, enggak bisa dihindari ada urusan 2024 (pilpres). Saya aminkan, mudah-mudahan Allah memudahkan. Ada pintu, bismillah," terang Ridwan Kamil.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau