Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Penjualan di Agen Tasikmalaya Turun 30 Persen

Kompas.com - 01/03/2022, 07:12 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Akibat kenaikan harga yang dilakukan PT Pertamina mulai Senin (28/2/2022), penjualan elpiji nonsubsidi di agen-agen wilayah Tasikmalaya merosot sampai 30 persen.

Kondisi ini salah satunya terjadi di PT Elbugas Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya, yang hanya mampu menjual 70 tabung per harinya, padahal sebelumnya lebih dari 100 tabung elpiji terjual setiap hari.

Harga terkini di agen tersebut, untuk tabung elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram harganya Rp 91.000 sementara tabung 12 kilogram harganya Rp 191.000.

"Merosot hampir 30 persen. Biasanya bisa keluar 100 tabung lebih per hari, sekarang paling banyak paling 70 tabung saja. Naik harga sejak hari ini. Sebelumnya, tabung 5,5 kilo (harganya) 80.000 dan tabung besar (12 kilo harganya) Rp 165.000," jelas Edi, salah seorang pengurus PT Elbugas di kantornya, Senin siang.

Baca juga: Harga Gas Nonsubsidi Sudah Naik, Bagaimana dengan Elpiji 3 Kg?

Menurut Edi, beberapa komoditi kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga berimbas pada penurunan penjualan nonsubsidi.

"Mulai kemarin ada ramai kenaikan harga kedelai dan tahu tempe, mulai ada penurunan pembelian elpiji nonsubsidi. Tambah lagi, mulai hari ini harga sudah naik, ya sudah tambah merosot saja omset kami," tambah Edi.

Edi berharap masyarakat bisa memaklumi kenaikan harga ini karena elpiji nonsubsisi bagaimana keputusan PT Pertamina.

Pihaknya selama ini hanya mengikuti rate harga Pertamina dan perusahannya hanya sebagai penyalur resmi penjualan kepada pangkalan yang diteruskan kepada masyarakat.

"Kita kan harga agen di sini, pangkalan beda lagi dan eceran beda lagi tentunya lebih tinggi dari kita karena ada tambahan ongkos dan lainnya oleh mereka," kata dia.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga mulai Minggu hari ini, 27 Februari 2022, menaikkan harga elpiji nonsubsidi untuk menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global (harga elpiji nonsubsidi naik).

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan kebijakan harga baru itu berlaku untuk seluruh produk LGP nonsubsidi pada 27 Februari 2022.

"Penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri besar minyak dan gas," ujarnya dalam keterangan di Jakarta.

Irto menjelaskan harga kontrak Aramco (CPA) kini mencapai 775 dollar AS per metrik ton atau naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun lalu.

Dengan adanya penyesuaian tersebut, maka harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini Rp 15.500 per kilogram. Pertamina menyatakan telah mempertimbangkan kondisi penyesuaian harga serta kemampuan pasar LGP nonsubsidi.

Baca juga: Harga Baru Gas Elpiji di Sumedang, Ukuran 12 Kg Naik Rp 25.000

Harga itu diklaim masih kompetitif dibandingkan harga LGP di berbagai negara di Asia Tenggara.

Irto menyampaikan harga elpiji subsidi ukuran tiga kilogram tidak ada perubahan. Saat ini, porsi konsumsi elpiji tiga kilogram mencapai 93 persen dari keseluruhan konsumen elpiji Pertamina.

Harga elpiji tiga kilogram tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

"Penyesuaian harga hanya berlaku untuk elpiji nonsubsidi, seperti Bright Gas atau sekitar 6,7 persen dari total konsumsi elpiji nasional per Januari 2022 ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com