KOMPAS.com - Berikut berita populer Bandung pada Sabtu (5/2/2022):
Sejumlah korban bencana gerakan tanah di Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat mulai mengungsi.
Seperti yang dilakukan seorang penyitas, Enung Nuareni. Ia sudah tiga hari tinggal di rumah saudara.
Menurutnya, rumahnya sudah tak layak dihuni karena setiap hujan, bangunannya berubah dan tanah ikut bergeser.
Menurut Enung, kerusakan rumahnya itu sudah berlangsung sejak setahun lalu. Awalnya hanya retak-retak kecil pada bagian lantai keramik dan dinding.
Namun kini retakannya membesar bahkan bagian dindingnya sudah jebol.
Baca juga: Korban Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Mulai Mengungsi
Mereka diamankan Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya saat operasi razia geng motor.
Selain mengamankan tujuh muda-mudi, petugas juga mengamankan lima motor yang telah dimodifikasi dan tak sesuai dengan kelayakan pemakaian motor di jalan raya.
Dari 7 muda-mudi yang diamankan ada satu perempuan muda dan semuanya dalam kondisi mabuk.
Petugas juga mendapati 3 botol berisi minuman keras jenis tuak gingseng.
Baca juga: Tim Maung Galunggung Tasikmalaya Amankan 7 Muda-mudi yang Pesta Miras di Pinggir Jalan
Polisi kemudian berhasil mengamankan pengedara mobil tersebut. Dari hasil pemeriksaan, pengendara sempat cekcok dengan sang istri hingga konsumsi obat penenang.
Akibat mengonsumsi obat penenang, Kusworo menuturkan, kondisi pengendara menjadi lemah, sehingga terjadi tabrakan dengan angkot di TKP pertama di Desa Cipatik, Kutawaringin, Kabupaten Bandung.
Saat akan kabur, pengendara mobil kembali menabrak motor di Margasih serta sebuah kios.
Saat ini pengendara dan mobilnya telah diamankan di Polresta Bandung.
Baca juga: Video Viral Mobil Kijang Diamuk Massa di Bandung, Polisi: Pengemudi Konsumsi Obat Penenang Merlopam
Lokasi penemuan sejauh 3 kilometer dari lokasi kejadian awal atau titik korban
Korban terakhid kali diketahui sedang menjala ikan di sungai. Namun tiba-tiba muara pasang dan korban teseret arus sungai hingga tenggelam.
Baca juga: Nelayan Cianjur yang Tenggelam Ditemukan Meninggal
Namun pada Sabtu malam, belum terlihat adanya kendaraan yang mengakibatkan volume lalu lintas membeludak.
Namun, sejauh ini polisi masih terus memantau dan mewaspadai peningkatan arus kendaraan dari dan ke Puncak.
"Tempat-tempat wisata dan restoran juga masih terlihat tidak terlalu ramai. Sehingga kapasitas yang ada masih cukup untuk menampung kendaraan yang masuk ke area Puncak. Sampai saat ini tidak ada titik-titik simpul macet di sepanjang jalur Puncak," ungkap Iman.
Ia mengatakan bahwa pihaknya masih terus menerapkan pola rekayasa lalu lintas berupa ganjil genap dan sistem one way atau satu arah.
Baca juga: 21 Ribu Kendaraan Masuk Puncak Bogor, Kapolres Prediksi Kepadatan Arus Balik
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto, Irwan Nugraha, M. Elgana Mubarokah, Firman Taufiqurrahman, Afdhalul Ikhsan | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.