Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bandung Diterjang Puting Beliung dan Hujan Es, BMKG: Cuaca Ekstrem Berlangsung Selama Maret 2022

Kompas.com - 11/03/2022, 10:25 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, hujan es dan angin puting beliung menerjang di Kabupaten Bandung pada Kamis (10/3/2022).

Teguh mengatakan bahwa sejak Kamis siang, beberapa wilayah di Jawa Barat dilanda hujan deras, termasuk wilayah Kabupaten Bandung.

"Angin Puting Beliung di Desa Mekarjaya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian sorenya, hujan es di Kutawaringin, Kabupaten Bandung," kata Teguh melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Bulan Maret Hujan Es Berpotensi Terjadi di Kota Semarang, Ini Penjelasannya

Teguh menjelaskan, cuaca ekstrem berupa angin puting beliung dan hujan es disebabkan oleh fenomena La Nina.

Dia pun menjelaskan, biasanya ada tanda khusus sebelum fenomena puting beliung dan hujan es terjadi, yakni berupa cuaca yang terasa jauh lebih panas antara pukul 10.00 hingga 14.00 siang.

"Pemanasan itu mengakibatkan pembentukan awan konvektif yang ditandai dengan dasar awan gelap, puncak awan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis Cumulonimbus)," jelasnya.

Dikatakan Teguh, dinamika atmosfer pada Kamis (10/3/2022), cuaca di wilayah Jawa Barat masih dipengaruhi oleh fenomena La Nina yang ditunjukan oleh Indeks Nino 3,4 yang berada pada indeks -0,86 (nilai normal kurang lebih 0,5).

"Kondisi signifikan ini berpengaruh terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia," paparnya.

Selain itu, kata Teguh, suhu muka laut disekitar wilayah Jawa barat relatif hangat dengan anomaly berkisar antara 0 hinga 4 derajat Celsius, yang dapat meningkatkan penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar area sirkulasi siklonik dan shearline tersebut. Kondisi lokal berupa labilitas atmosfer di wilayah Jawa Barat berada pada kategori labil sedang hingga kuat yang mendukung proses pembentukan awan konvektif di sebagian Wilayah Jawa Barat," ungkapnya.

Baca juga: Sejumlah Rumah di Jembrana Rusak Diterjang Puting Beliung, Warga Berhamburan

Teguh mengatakan, antisipasi terkait waspada cuaca ekstrem sudah dikeluarkan sebelum kejadian kemarin.

"Peringatan dini Cuaca Jabodetabek sudah dikeluarkan oleh Forecaster on Duty BMKG Jawa Barat sebelum kejadian yakni pada pukul 13.00 WIB kemarin" katanya.

Pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada terkait bencana hidrometeorologis pasalnya cuaca ekstrim di wilayah Bandung Raya masih akan terjadi di bulan Maret 2022.

"Kejadian curah hujan dengan intensitas sangat lebat – ekstrem masih berpotensi tinggi di wilayah Jawa Barat pada bulan Maret 2022 dimana sebagian besar wilayah Jawa Barat masih mengalami musim hujan 2021/2022 dan sebagian sudah mulai memasuki masa peralihan/pancaroba," tuturnya.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com