Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Citarum Meluap, 2.000 KK Terdampak Banjir di Baleendah Bandung

Kompas.com - 15/03/2022, 15:17 WIB
M. Elgana Mubarokah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Camat Baleendah, Eef Syarif Hidayatulloh mengatakan, sebanyak 10 Rukun Warga (RW) terendam banjir akibat luapan Sungai Citarum.

Namun hingga kini, warga yang terdampak masih belum mau diungsikan.

"Berdasarkan data yang terhimpun, kurang lebih sekitar 2.000 KK (kepala keluarga) dengan jumlah jiwa diestimasi sekitar 8.000-an, tapi sejauh ini belum ada yang mengungsi. Dari beberapa lokasi pengungsian yang sudah ada itu masih belum di isi," katanya Eef saat ditemui, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Jualan Online Fiktif, Pasutri di Kabupaten Bandung Terancam 6 Tahun Penjara

Selain karena intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir, luapan Sungai Citarum ini disebabkan pelbagai pertemuan berbagai aliran anak Sungai Citarum yang tersebar di beberapa wilayah di Bandung Raya.

"Ya kalau kita lihat beberapa hari kebelakang, hujan intensitasnya cukup tinggi khususnya di dataran yang lebih tinggi di Kecamatan Baleendah, itu dari wilayah Timur yang melalui Citarum dan di daerah Selatan yang melalui Cisangkuy serta mungkin Kota Bandung yang melalui saluran yang ada di Citereup. Sehingga bertemu di sini, jadi menyebabkan banjir," ujarnya.

Ia menyebutkan, tidak semua titik banjir memiliki ketinggian 60 sentimeter.

"Ya kalau dibilang rata-rata segitu, 60 sentimeter tapi di beberapa titik juga ada yang 20 sentimeter," jelasnya.

Baca juga: Kasus Berita Bohong, Bahar bin Smith Bakal Jalani Sidang di PN Bandung

Kendati demikian, kehadiran kolam retensi di wilayahnya, kata Eef, cukup membantu.

"Sangat berpengaruh, tapi kalau intensitas hujan tinggi, ya pasti kolam retensi pun tidak bisa menahan atau menampung," tuturnya.

Menurutnya, banjir yang kerap datang saat musim hujan cendrung cepat surut.

"Namun dilihat dari kejadian yang lalu bahwa di sini memang lebih cepat turun, meskipun masih tetap banjir, kalau dulu kan sampai beberapa hari, tapi sekarang relatif lebih cepat dan itu pun tergantung dari intensitas hujan yang cukup tinggi," sambungnya.

Pihaknya mengeklaim banjir yang saat ini merendam Kecamatan Baleendah lebih baik dibanding kondisi sebelumnya.

Hadirnya kolam retensi, kata Eef berjalan sangat baik.

"Kalau dilihat dari perjalanan sekarang bisa dilihat relatif lebih sedikit, kalau dulu dengan kondisi begini masih merata, jadi pada saat ini air sudah surut tapi belum signifikan turunnya," ujarnya.

 

Banyak rumah ditinggalkan

Pantauan Kompas.com sepanjang jalan Andir-Baleendah yang terdampak banjir, banyak rumah kosong tidak berpenghuni.

Eef membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, banyak rumah yang sengaja ditinggalkan pemiliknya lantaran merasa kurang nyaman kerap dilanda banjir ketika musim penghujan datang.

"Ya betul sebagian sudah ada yang meninggalkan, itu dikembalikan pada pemiliknya, tentu itu masyarakat akan lebih nyaman dari pada ketika musim hujan harus banjir, sejauh ini cukup banyak yang meninggalkan rumahnya," kata Eef.

Namun Eef tidak bisa memastikan secara detail berapa jumlah rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya.

"Kalau pastinya saya tidak pasti juga, tidak tahu juga apalagi dalam kondisi saya yang masih baru, tapi sebagaimana yang kita lihat saya terus dengan Muspica selalu standby dan siaga dan meminta masyarakat untuk tetap waspada apabila datang banjir akibat curah hujan yang lebih tinggi," imbuhnya.

Pihaknya menghimbau agar warga Kecamatan Baleendah tetap waspada, mengingat musim penghujan masih belum selesai.

"Kalau dari kita otomatis sudah siaga dalam kondisi bencana apapun, pasti yang diutamakan adalah keselamatan Jiwa, jadi kita menghimbau apabila memang sudah cenderung lebih parah untuk segera mengungsi, kita terus himbau, namun kembali lagi ke masyarakat, tapi kita tetap secara SOP sudah kita persiapkan juga. Jangan sampai nanti air datang tiba-tiba minta pengungsian dengan jumlah yang begitu banyak sementara kita tidak siap, ini akan jadi sebuah persoalan," pungkasnya.

Baca juga: Banjir di Bandung Selatan, Jalan Andir-Katapang Tak Dapat Dilalui Kendaraan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bayi Perempuan Diduga Dibuang di Halaman Rumah di Bogor Buat Heboh Warga

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 24 September 2023: Pagi Cerah, Malam Hujan Ringan

Bandung
Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Kali Ini di Bale Endah

Bandung
Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Masa Darurat Sampah di Kota Bandung Berakhir Besok, Pemkot Minta Diperpanjang

Bandung
Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bersenggolan dengan Bus Saat Pindah Jalur, Pemotor di Bandung Tewas

Bandung
Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Kronologi Kecelakaan Beruntun 4 Mobil dan Tewaskan 1 Orang di BKR Bandung

Bandung
Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Citilink Kembali Buka Penerbangan Tasikmalaya-Jakarta, Terbang 2 Kali Sepekan

Bandung
Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Saat Prabowo Buka Pergelaran Wayang Jawa-Sunda di Cirebon

Bandung
Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Tabrakan Beruntun di BKR Bandung, Satu Orang Tewas

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, Sempat Terdengar Suara Ledakan

Bandung
Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebakaran Rumah Makan di Bandung, 10 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Bandung
Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Kebakaran di Gunung Jayanti Sukabumi Meluas, Api Sudah Terlihat dari Pemukiman Warga

Bandung
Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Satu Keluarga di Cianjur Alami Parkinson, Dinkes Bentuk Tim Riset

Bandung
Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Kawah Karaha Bodas di Tasikmalaya: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Bandung
Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Pemprov Jabar Sebut Pemadaman TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com