Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ade, Jadi Tukang Ganjel Nagreg Sejak Belasan Tahun, Karier Berhenti Saat Lingkar Nagreg Berdiri

Kompas.com - 07/05/2022, 15:21 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Kabar tak sedap itu, lanjutnya, mengiringi karirnya sebagai tukang ganjel. Bahkan, sambung dia, stigma itu membuat penghasilannya menurun.

"Sempet jadi berkurang tuh, pas kabar itu penghasilan jad Rp 20 sampai Rp 50 ribu perhari," jelasnya.

Tak sampai disitu, stigma itu sempat membuat jajaran kepolisian memantau dan kerap menegur Ade dan yang lainnya.

"Pernah ada kabar juga yang sampai di tangkap, tapi saya gak tau siapa orangnya," ucap Ade.

Direkrut Polisi

Selain menjadi tukang ganjel, Ade tau persis pembangunan jalur Lingkar Nagreg. Bahkan, rentan tahun 2010-2011 ia pernah direkrut jajaran Polresta Bandung untuk membantu kepolisian mengurai kemacetan saat masa pembangunan.

Ade menjelaskan saat itu kemacetan cukup parah lantaran terhambat proses pembangunan jalur Lingkar Nagreg.

Tak sedikit, katanya kendaraan yang mogok atau tak bisa melewati kontur tanjakan.

"Waktu itu parah macetnya, ada pembangunan di pinggirnya terus sebagian lahan di bangun buat jalan Lingkar Nagreg," tuturnya.

Hal itu, lanjutnya yang membuat ia dan kawan-kawan yang lain direkrut kepolisian untuk membantu kendaraan yang mogok dan mengurai macet.

"Saya ingat di kasih rompi warna oren, sama topi kalau gak salah, ya gitu berjajar di pos pos polisi," ingatnya.

Namun sayang, meski sudah resmi direkrut polisi, saat itu ia tidak diberi upah apapun.

"Mungkin supaya gak liar aja, jadi polisi ngajak kita. Kalau masalah upah mah ya kita tetep aja nyari mobil yang harus di ganjel," ujarnya.

Baca juga: Polres Bandung Larang Pemudik Berfoto Selfie di Lingkar Nagreg

Lingkar Nagreg lahir, karir berakhir

Bagi sebagian pemudik, jalur Lingkar Nagreg merupakan penyelamat dari peliknya kemacetan.

Tapi bagi Ade, berdirinya infrastruktur menjadi lonceng tanda berakhirnya karir sebagai tukang ganjel.

"Ya udahan, meskipun tukang ganjel itu sambilan tapi menguntungkan, akhirnya ya saya balik lagi ke sawah atau jadi kuli," ungkapnya.

18 tahun sudah Ade memerankan lakon sebagai tukang ganjel di Nagreg. Tak terhitung berapa mobil, bus, dan truk yang terbantu oleh jasanya.

Kini, ia hanya bisa menikmati kemacetan di Nagreg sebagai pemandangan saat lebaran.

Mungkin keringat serta kenangannya sebagai tukang ganjel, sudah tertimbun di bawah jalur Lingkar Nagreg. Namun akan tetap tumbuh dalam ingatan pemudik sebagai potret pembangunan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com