KOMPAS.com - Dokter Faisal (42) yang bertugas di RSUD Mokopido, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, dilaporkan hilang pada Jumat (6/5/2022) malam.
Motor Faisal ditemukan menyala oleh warga di pinggir jurang di Jalan Poros Tolitoli-Kabupaten Buol.
Sebelum dinyatakan hilang, Faisal membawa uang Rp 26 juta dan hendak membagikan uang sedekah ke dua desa terdampak banjir.
Keluarga pun melalporkan hilangnya dokter Faisal ke polsi. Tim gabungan dari polisi, TNI, Basarnas dan warga pun berusaha mencari keberadaan Faisal.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Dokter Faisal Selama 20 Hari hingga Ditemukan bersama Perempuan di Penginapan
Hingga akhirnya 20 hari setelah kejadian, Faisak ditemukan di Penginapan 42 di Kecamatan Peleleh, Kabupateb Buol, Sulawesi Tengah.
Ia tak sendiri. Faisal datang ke penginapan mengendarai mobil warna putih dengan seorang perempuan yang berinisial HS.
Belakangan diketahui HS adalah warga Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Poliwali Mandar, Sulawesi Barat.
Faisal dan HS berencana menginapa semalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Gorontalo. Faisal diketahui hendak mengantar HS ke Makassar.
Pada Selasa (16/11/2022), Yana Supriatna (40), warga Dusun Babakan Regol, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang dinyatakan hilang.
Sebelum hilang, Yana sempat mengirim pesan suara ke istrinya dan mengaku ada orang yang meminta tumpangan. Saat itu Yana berada di masjid yang ada di Kecamatan Pamulihan, Sumedang
Dalam pesan suara terakhir, Yana seolah-lah meminta tolong kepada istrinya.
Keluarga yang panik langsung membuat laporan ke polisi dan petugas menemukan motor Yana di kawasan Cadas Pangeran dengan kondisi setang motor terkunci.
Selasa malam, puluhan personel dari polisi, TNI, BPBD Sumedang melakukan pencarian. Hingga akhirnya Yana ditemukan tiga hari kemudian.
Ia ditemukan dalam kondisi sehat di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka pada Kamis (18/11/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.
Akhirnya terbongkar jika Yana tak benar-benar hilang. Namun ia menyusun skenario kebohongan sedemikian rupa untuk lari dari permasalahan pribadi dan pekerjaan.
Di hari kejadian, Yana memarkir motor di kawasan Cadas Pangeran dan sempat turun ke bawah jembatan. Saat ini ia berencana menjatuhkan diri ke Cadas Pangeran.
Di salah satu masjid di Kecamatan Sumedang Selatan, Yana beristirahat sambil menunggu bus tujuan Jakarta. Namun karena bus tak kunjung datang, ia pun naik angkutan ke Cirebon.
Namun di tengah jalan ia berhenti di Majalengka. Setelah istirahat di masjid, ia kembali melanjutkan perjalanan naik angkot ke Terminal Cirebon.
Ia sempat menginap di terminal dan keesokan harinya ia kembali ke Majalengka. Keberadaan yana diketahui dari pelacakan sinyal telepon. Polisi mengatakan sinyal telepon Yana timbul tenggelam karena ia kerap mematikan telepon selularnya.
Baca juga: Sambil Menangis, Yana Pelaku Prank Cadas Pangeran Minta Maaf Sudah Buat Gaduh
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Polisi Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan alasa utama Yana lari adalah untuk menghindari masalah pekerjaan dan masalah rumah tangganya.
"Yana sempat berniat lari dan mencari pekerjaan baru di tempat pelariannya untuk menghindari masalah yang tengah dihadapinya," ujar Erdi
Yana pun ditetapkan sebagai tersangka penyebaran kabar bohong.
"Unsur pasal menyebarkan berita kebohongan yang dapat menyebabkan kegaduhan di tengah rakyat. Dengan ancaman hukuman pidana sekurang-kurangnya tiga tahun penjara," kata Erdi.
Erdi mengatakan, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Yana tidak ditahan namun harus memenuhi wajib lapor kepada Polres Sumedang.
"Alasan saudara Yana tidak ditahan karena ancaman hukumannya kurang dari 5 tahun penjara. Sehingga hanya diwajibkan untuk wajib lapor," kata Erdi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah | Editor : Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.