KOMPAS.com - Cerita seorang pemuda yang mengaku jadi korban pengeroyokan dan penculikan di Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.
Di video yang beredar, terlihat rekaman kamera pengawas berdurasi 25 detik.
Pemilik akun mengaku diculik di Jalan IR H Djuanda, Kota Bandung pada Minggu (29/5/2022) dini haro.
Ia mengaku dibawa dengan mobil dan dikeroyok lalu dibuang di sekitar sungai di Jalan Soekarno-Hatta.
Baca juga: Takut Dimarahi Orangtua karena Mabuk, Pemuda di Bandung Ngaku Diculik
Mendengat cerita anaknnya, orangtua pemuda tersebut mendatangi Polrestabes Bandung untuk membuat laporan.
Namun setelah ditelusuri, polisi menemukan fakta yang berbeda. Pemuda tersebut bukan korban penculikan. Ia berbohong karena takut dimarahahi ketahuan mabuk dan membuat keributan
Kasubbag Humas Polrestabes Bandung Kompol Rahayu Mustikaningsih mengatakan setelah mendapat laporan dari orangtua pemuda, polisi langsung turun ke TKP.
Di hari kejadian, pemuda tersebut pamit ke orangtuanya untuk keluar bersama temannya. Di Dago, ia minum minuman keras hingga mabuk berat.
Tak hanya mabuk. Ia melakukan tindakan konyol dengan menendang beberapa orang yang ngkorong di wilayah Dago.
Baca juga: Kasus PMK Kabupaten Bandung Capai 1.267 Ekor, Pemda Geser Anggaran untuk Menanganinya
Perkelahian pun tak bisa dihindari. Pemuda tersebut sempat menjadi korban amukan massa
"Sempat damai dan anak ini malah pergi ke Dukomsel dan nendangin orang-orang yang nongkrong di sana, sampai akhirnya digebukin sama orang-orang di sana," ucap Rahayu.
Saat tahu anaknya berbohong dan berterus terang buka jadi korban penculikan, laporan ke polisi pun dibatalkan.
"Sampai saat ini orangtua belum bikin laporan, kemarin itu baru mau laporan kemudian cek TKP dulu kan waktu itu laporannya penculikan, pas dicek ternyata bukan," ungkap Rahayu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi | Editor : Reni Susanti)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.