Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penganut Aliran Kebatinan Perjalanan Berjuang Lepas dari Stigma

Kompas.com - 04/06/2022, 07:09 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Kolom KTP strip sampai diisi angka 7

Alo juga menceritakan pengalamannya mengisi kolom agama di KTP, sejak bergulirnya keputusan Mahkamah Konstitusi pada 2017.

Pemerintah pada saat itu memberikan kebijakan khusus penghayat agar pada kolom agama di isi menggunakan tanda strip (-).

Kebijakan tersebut, sempat dianggap tidak berpihak kepada masyarakat penghayat.

Bahkan, Alo pernah dengan sengaja menguji kebijakan tersebut, apakah sampai ke tingkat desa atau tidak.

Saat itu, Alo berniat membuat KTP baru di Kecamatan Ciparay.

Baca juga: Diskriminasi Pendidikan Agama Penghayat Kepercayaan di Magelang

Awalnya berjalan biasa, tapi ia kaget ketika KTP tersebut selesai di kolom agama terisi angka 7, bukan tanda strip (-) seperti kebijakan pemerintah.

"Bukan tidak percaya atau berlaga, tapi saya hanya memastikan kebijakan tersebut sampai tidak ke tingkat kecamatan atau desa. Ternyata waktu bikin KTP baru kolom agama malah di isi angka 7," tuturnya.

Merasa aneh, Alo menulusuri penyebab kebijakan diisi angka 7 dalam kolom agama.

"Kalau pernah mengisi formulir apa pun, pas kolom agama itu kan hanya ada enam yang terisi agama. Nah, ada kolom ke-7 yang tertulis 'Lainnya'. Jadi sebetulnya itu maksud dari angka 7 di kolom agama KTP waktu itu," ujarnya.

Tidak sampai di situ, ketika masih diisi tanda strip (-) diakuinya, banyak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

Sempat tersiar kabar, bahwa yang di kolom KTP nya strip (-) dianggap tak beragama atau ateis.

"Waktu strip (-) mah terjadi keanehan, bukan diskriminasi, mungkin kesalahpahaman dan ketidaktahuan tapi karena ya seperti ini adanya, karena dilihat dari kolom KTP Kosong," terangnya.

Baca juga: Ratusan Penghayat Kepercayaan Terima Dokumen Kependudukan, Ipuk: Jangan Ada Stigma dan Diskriminasi

Kendati sudah diakui pemerintah, tapi setiap wilayah punya tingkat kesulitannya masing-masing.

Tak aneh, kata Alo, jika masih ditemukan kolom KTP para penghayat masih strip (-) atau angka 7, bahkan kosong.

"Mungkin masih ada di daerah lain yang seperti itu. Tapi bisa jadi belum serentak karena di semua wilayah mungkin masih terkendala teknis," beber dia.

Kolom agama di KTP Alo sendiri baru terisi dengan tulisan "Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa" setelah menikah.

"Sekarang mah sudah enggak, setelah menikah. Saya bersyukur sudah diakui pemerintah secara administrasi," tuturnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com