Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penganut Aliran Kebatinan Perjalanan Berjuang Lepas dari Stigma

Kompas.com - 04/06/2022, 07:09 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Falsafah kepatuhan terhadap negara

Saat ini, Alo dan beberapa kawan di AKP berprofesi sebagai penyuluh bagi anak-anak sesama penganut aliran kepercayaan.

Hal itu dilakukan agar anak-anak tetap tidak mengalami pengalaman yang pernah Alo alami.

"Sebelumnya, tentang pendidikan kepercayaan itu tidak ada, jadi waktu zaman saya SD belum ada tuh pendidikan itu. Belum ada kurikulum, silabus, mudah-mudahan sekarang bisa berjalan lancar," kata Alo.

Proses Alo mendapatkan sertifikasi penyuluh tidak semudah membalikan tangan.

Baca juga: KTP untuk Penghayat Kepercayaan Didistribusikan Mulai 1 Juli 2018

Ia dan kawan-kawan di AKP juga organisasi penghayat lainnya harus berjibaku mengenal perangkat pendukung pengajaran.

Akhirnya mereka didorong oleh Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) untuk mendaftarkan diri ke Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

"Sampai 2009 sempat menanyakan ke orang pendidikan tentang apa itu kurikulum, silabus dan RPP, ada juga Bimtek dari Kementerian, per organisasi di bawah MLKI," ujar dia.

Alo menyebut anak-anak penganut kepercayaan harus percaya diri dengan keyakinannya.

Seperti yang diajarkan di AKP "Lahir Kaulaning Nagara, Batin Kaulaning Rasajati, Kuring Kaulaning Gusti".

Baca juga: Cerita Para Pengajar Penghayat Kepercayaan, Mengajar Tanpa Bayaran: Paling Utama Regenerasi

Falsafah ini, kata dia, mengajarkan banyak hal tentang kehidupan beragama, patuh pada negara dan keyakinan pada Tuhan.

Pendidikan kurikulum kepercayaan, kata dia, menjadi sebuah langkah agar terwujudnya masyarakat yang setara, tanpa ada stigma masyarakat kelas dua.

"Bagaimana kami meregenerasi kepercayaan kami pada keluarga kami sendiri, salah satunya ini memberikan pembelajaran kurikulum pendidikan yang digabung atau ditambah dengan kesenian yang ada di masyarakat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com