Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur di Cirebon Melonjak, Pedagang Kecil Menjerit

Kompas.com - 06/06/2022, 09:50 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.comHarga telur ayam dan telur puyuh kian tinggi di pasar tradisional, Pasar Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (6/6/2022) pagi.

Tidak hanya pedagang saja mengeluh. Sejumlah pembeli menjerit. Utamanya mereka yang membeli telur untuk dijadikan bahan olahan lalu dijual kembali untuk mendulang untung demi menafkahi keluarga.

Dimurahnang Mas, pemerintahe diomong, tulung aja larang-larang regane. (Harganya dimurahkan Mas, sampaikan pemerintahnya. Tolong, jangan mahal-mahal harganya-red),” kata Saeri salah satu pembeli telur puyuh saat ditemui Kompas.com di salah satu toko Pasar Jamblang, Senin pagi.

Baca juga: Harga Ayam Kampung di Singapura Tembus Rp 758.000, Netizen Mencak-mencak

Saeri membeli telur puyuh bukan untuk konsumsi pribadi. Dia membeli untuk membuat jajan ringan kojek, atau umumnya disebut cilok.

Menurutnya, harga telur puyuh saat ini sangat mahal, mencapai Rp 38.000 per kilogram. Bahkan kemarin sempat melambung hingga Rp 40.000 per kilogram.

Bila dibanding kondisi normal, Saerni biasa membeli telur puyuh Rp 25.000 per kilogram.

Harga itu membuatnya benar-benar pusing. Bahkan Saeri menyebut, tidak hanya telur yang naik, tapi semua harga kebutuhan untuk membuat cilok juga naik.

Ampun larang kabeh mas, aci campu, terigu, kacang, sabrang, bawang. Keder langka buruane, (Ampun harganya mahal semua mas, tepung singkong atau aci, terigu, kacang, cabai, bawang. Pusing jualan tidak ada untunganya-red),” keluhnya.

Baca juga: Harga Cabai di Ciamis Meroket, Sentuh Rp 100.000 Per Kilogram

Saeri benar-benar memohon kepada pemerintah. Dia meyakini hanya pemerintah yang bisa menurunkan harga semua kebutuhan pokok.

Di toko penjual telur lainnya, keluhan harga yang mahal diutarakan Riri, pedagang nasi jamblang di Pasar Tradisional.

Akibat harga yang semakin tinggi, dia menurunkan pembelian yang semula 5 kilogram menjadi dua kilogram.

Biasanya dia membuat sate puyuh untuk lauk pauk nasi jamblang. Dia kini membuat sate puyuh hanya tiga butir persatu ikat sate.

Biasanya dia menyediakan lima butir telur puyuh bila harga stabil atau relatif lebih murah.

“Harapannya sebagai pembeli yang penjual juga, harapannya turun. Saya beli untuk nasi jamblang. Sulit dan berat mas. Kalau dinaikan, pembeli tidak mau. Paling dikurangi jumlah butirannya,” kata Riri kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga Telur Tinggi, Warga Blitar Mulai Beralih ke Telur Pecah

Ahmad, pedagang telur di Pasar Jamblang, menjelaskan kenaikan hanya telur tidak terjadi hanya pada jenis telur ayam saja.

Kenaikan harga juga terjadi pada jenis telur puyuh. Bahkan telur puyuh naik drastis.

Hari ini telur puyuh tembus Rp 39.000 per kilogram, kemarin sempat Rp 40.000 per kilogram.

Sedangkan telur ayam hari ini mencapai Rp 29.000 perkilogram.

Normalnya, harga telur ayam di kisaran 20.000 per kilogram, sedangkan dan telur puyuh di kisaran Rp 25.000 per kilogram.

“Kenaikan harga ini seperti ini sudah kurang lebih satu pekan. Akibat harga yang tinggi, omset penjualan kami otomatis menurun Mas. Pembeli jarang yang beli, dan kalaupun beli jumlahnya dikurangi dari yang biasa,” kata Ahmad kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Batam Capai Rp 55.000 per Papan, Lebih Mahal dari Lebaran

Ahmad tidak tahu penyebab kenaikan harga telur yang drastis dalam waktu yang cukup lama.

Dia hanya berharap kepada peternak agar harga telur di tingkat peternak tidak terlalu tinggi karena bila harga terlampau tinggi, penyerapan telur sangat menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com