Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Ada Konsekuensi untuk Pelanggaran Alih Fungsi Lahan

Kompas.com - 08/06/2022, 15:59 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pengendalian alih fungsi lahan sudah diatur dalam perizinan Tata Ruang di level provinsi, termasuk pengalihan tanaman.

"Ya, pengendalian itu selalu dikendalikan pihak Provinsi. Lan ada perizinan perubahan tata ruang itu sering dikendalikan," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2022).

Pria yang akrab di sapa Kang Emil ini meminta masyarakat untuk melaporkan apabila terjadi praktik alih fungsi lahan yang tidak sesuai aturan.

Baca juga: Ridwan Kamil: 804 Ribu Hewan Disiapkan untuk Idul Adha 2022 di Jabar

"Makanya media dan masyarakat laporkan kalau sifat perubahannya itu pelanggaran ya," ujarnya.

Kang Emil menuturkan, alih fungsi lahan diakomodir di dalam aturan Tata Ruang. Hal itu berlaku, lantaran jumlah manusia yang terus bertambah.

Bertambahnya jumlah manusia, lanjut Emil, maka bertambah pula keinginan untuk memiliki atau mendapatkan sesuatu.

"Kalau perubahan itu kan diakomodir di dalam tata ruang. Karena apa? Ya manusia jumlahnya bertambah banyak, apalagi penduduk Kabupaten Bandung ini paling besar, semua ingin punya rumah, ingin punya sesuatu," ujar dia.

Kendati diatur oleh Undang-undang, pihaknya tak menampik kerap terjadi pelanggaran alih fungsi.

Kang Emil menegaskan akan ada konsekuensi bagi siapapun yang melanggar aturan termasuk alih fungsi lahan.

"Itu diakomodir dalam penataan, tapi kalau sifatnya melanggar, laporkan, pasti kita tindak," tegasnya.

Hal serupa, kata dia, berlaku juga pada proses alih fungsi tanaman. Kang Emil mengambil contoh revitalisasi Sungai Citarum.

Menurutnya, pihak Provinsi telah mengupayakan pengalihan tanaman yang berada di bantaran sungai Citarum.

"Itu sama saja, tapi yang ini sifatnya bukan kriminal tapi edukasi. Contoh Citarum, kita pelan-pelan mengganti sayur jadi kopi," kata Kang Emil.

Baca juga: Ridwan Kamil: Mayoritas Bencana di Jabar Selalu Berhubungan dengan Air

Bahkan, pihaknya mengaku telah menaman jutaan jenis pohon dan tanaman di wilayah kritis, seperti Citarum.

"Itu sudah kita lakukan, kita sudah menanam berjuta-juta pohon di daerah kritis, jadi memang sudah kita lakukan," ungkapnya.

Serupa dengan alih fungsi lahan, Kang Emil akan menindak tegas apabila ada pelanggaran terkait alih fungsi tanaman yang tidak sesuai dengan aturan.

"Kalau ada begitu, ya laporkan juga, karena kalau perubahannya itu membahayakan lingkungan, pasti kita lakukan langkah tertentu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com