Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog: 2 Juta Tahun Lalu Sumedang Laut Dangkal, Berubah Jadi Rawa hingga Daratan

Kompas.com - 21/06/2022, 15:44 WIB
Aam Aminullah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sekitar dua juta tahun yang lalu, daratan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat merupakan wilayah laut dangkal.

Hal tersebut diungkap oleh tim peneliti yang melakukan pencarian fosil purba berusia lebih dari satu juta tahun di wilayah konservasi fosil purba di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

Sebelumnya, tim peneliti gabungan dari Bidang Kebudayaan Disparbudpora Sumedang, Balai Arkeologi Bandung, serta dari Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM telah menemukan fosil kura-kura purba utuh. Fosil itu ditemukan di Lembah Cisaar, Tomo, Sumedang.

Baca juga: Fosil Hewan Purba Ditemukan di Sumedang, Peneliti Harap Temukan Kerangka Manusia Purba

Selain fosil kura-kura purba, di lokasi penggalian juga ditemukan fosil dua jenis buaya purba, sapi berusia 800.000 tahun, dan perkakas kuno yang diyakini digunakan oleh manusia purba pada zamannya.

Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung Anton Ferdiyanto mengatakan, dari hasil temuan di lokasi Lembah Cisaar ini, pihaknya mengindikasikan bahwa kawasan tersebut merupakan Laut Dangkal.

Tim peneliti menemukan fosil kura-kura purba di kawasan konservasi fosil purba di Jembarwangi, Tomo, Sumedang, Jabar. Screenshoot AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Tim peneliti menemukan fosil kura-kura purba di kawasan konservasi fosil purba di Jembarwangi, Tomo, Sumedang, Jabar. Screenshoot AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

"Dari hasil yang kita temukan sejauh ini, di Lembah Cisaar indikasinya memang dulunya kawasan ini laut dangkal, laut tenang, hingga berubah menjadi rawa-rawa dan akhirnya menjadi daratan seperti sekarang ini," ujar Anton kepada sejumlah wartawan di kompleks Gedung Negara, Sumedang, Selasa (21/6/2022).

Anton menuturkan, selain menemukan banyak fosil purba, tim juga menemukan teknologi (perkakas) yang diduga digunakan manusia purba.

Oleh karena itu, kata Anton, penelitian di Lembah Cisaar ini bisa panjang, tergantung dari apa yang ingin dicari.

Baca juga: Fosil Kura-kura Purba Berusia Jutaan Tahun Ditemukan di Sumedang

"Penelitiannya bisa berlanjut terus-terusan, karena masih banyak banget yang bisa kita ungkap, walaupun masih sedikit yang bisa kita dapat. Jadi, permasalahan penelitiannya masih bisa banyak, dari mulai lingkungannya, jenis faunanya. Sampai saat ini juga kita belum bisa menemukan bukti otentik manusia purbanya, tapi teknologinya sudah ada walaupun sedikit," tutur Anton.

Anton berharap, penelitian yang dilakukan oleh tim saat ini mendapat dukungan dari pihak terkait lainnya hingga pemerintah desa dan pemerintah daerah.

"Jangka panjangnya, kita akan explore lagi lebih banyak. Yang pasti, ini investasi yang bisa bermanfaat, tidak hanya bagi akademik atau ilmu pengetahuan tapi bisa berdampak bagi ekonomi masyarakat Sumedang," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com