Kompas.com juga menyaksikan Haikal (3,5) dan Gaisan (4) yang berdiri di atas pundak ayahnya.
Kedua anak itu terus melambaikan tangan dan mengucap “dadah” kepada neneknya Arini (61) yang sudah di dalam bus rombongan haji.
Johan ayah kandung Haikal menceritakan, Haikal melepas kepergian neneknya. Begitupun Gaisan.
Kedua balita ini setiap harinya bermain bersama neneknya. Selama 40 hari ke depan, mereka akan kehilangan sosok yang kerap mengajaknya bermain.
“Sendiri. Harusnya berdua. Bapak tertunda karena usia 70 tahun. Jadi ibu sendirian. Johan mendoakan semoga ibunya sehat dan selamat selama menunaikan ibadah haji,” kata Johan.
Baca juga: Cerita Pasangan Petani Sukabumi Nabung di Celengan 20 Tahun untuk Naik Haji Tahun Ini
Beberapa menit sebelum prosesi pemberangkatan, Pemerintah Kota Cirebon menggelar seremoni pemberangkatan ibadah haji kloter ke-38 di Aula Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon. Beberapa tokoh hadir dan memberikan sambutan.
Wakil Walikota Cirebon mengaku merasakan turut sedih campur bahagia. Dia menitip pesan agar jamaah haji asal Kota Cirebon kompak.
Rasa peduli sesama warga Kota Cirebon menjadi kunci indahnya kebersamaan dalam ibadah.
“Kompak ya. Saling tolong menolong. Dan jangan lupa, jaga kesehatan, minum obat dan juga vitamin ya bapak ibu,” kata Eti di hadapan ratusan jemaah calon haji.
Eti melepas kepergian ratusan jemaah haji yang diberangkatkan menggunakan lima buah bus rombongan.
Rokhiyatun, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kemenag Kota Cirebon, menerangkan, Kota Cirebon hanya memberangkatkan satu-satunya rombongan yang berjumlah 162 jemaah calon haji.
“Kota Cirebon tidak sampai satu kloter. Yaitu ada 3 gabungan, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung, dan Kota Cirebon. Mereka akan bertemu di asrama haji bekasi,” kata Rokhiyatun saat ditemui di kantornya sebelum proses pemberangkatan haji.
Baca juga: Ketika Gubernur Kaltim Titip Doa Pembangunan IKN ke Jemaah Calon Haji
Rokhiyatun menjelaskan, jemaah haji yang diberangkatkan pada 2022 merupakan Jemaah haji yang seharusnya berangkat pada 2020. Jumlahnya mencapai 328.
Namun karena hanya mendapat jatah kuota 46 persen, jadi berjumlah 162 jemaah.
Sementara dari Kabupaten Subang berjumlah 133 jemaah haji, dan 109 kabupaten bandung.
Dari total 162, ada 11 orang yang tertunda keberangkatannya. Alasannya karena usia yang sudah melebihi batas ketentuan Pemerintah Arab Saudi 65 tahun.
Sebagian digantikan, sebagian lainnya memilih menunggu berangkat di tahun berikutnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.