Setelah tiba di toko Juju, pembeli menyebut dia tidak mau lagi diperlakukan demikian karena sangat merepotkan.
“Bagian menyulitkan nya, ya bawa HP, Scan, dan lain-lain. Pembeli ngeluh, beli minyak saja banyak syarat. Orang kan kalau ke pasar ga semua bawa KTP. Bawa uang saja. Kemarinan ada pelanggan lupa, terus pulang lagi, fotokopi dulu, terus baru menyerahkan, setelah itu bilang, enggak mau lagi, ribet,” kata Juju saat ditemui di warungnya.
Baca juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai Pedulilindungi atau KTP, Warga Khawatir NIK-nya untuk Pinjol
Aminah, Yulia, dan Juju hanya berharap, pemerintah kembali mempertimbangkan rencana penerapan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah.
Mungkin, pemerintah nilai penerapannya mudah, tapi pada praktik lapangannya, penggunaan aplikasi di pasar tradisional yang sangat beragam dan ramai, dinilai tidak efektif dan menyulitkan.
Mereka semua justru berharap, stabilitas harga sembako, terutama cabai yang hingga hari ini belum juga turun. Tujuannya agar daya beli masyarakat kembali stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.