Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Karawang Masih Tinggi, Operasi Pasar Segera Dilakukan

Kompas.com - 13/07/2022, 16:25 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Harga cabai, khususnya cabai rawit merah masih tinggi di Karawang.

Tingginya harga cabai rawit merah di Karawang karena faktor cuaca, kurangnya pasokan, dan Karawang bukan sentra produksi cabai.

Dilansir dari http://hargapasar.karawangkab.go.id, harga cabai rawit di Pasar Cikampek dan Johar Rp 90.000 per kilogram. Kemudian di Pasar Kosambi Rp 98.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit terendah ada di Pasar Telagasari, sebesar Rp 55.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai di Balikpapan Tembus Rp 200.000 Per Kg, Emak-emak Menjerit

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Yayat Rohayati mengakui harga cabai di Karawang masih mahal.

"Harga cabai rawit merah masih stabil di harga Rp 105 ribu. Adapun cabai rawit hijau Rp 85 ribu," kata Rohayati di Kantor Bidang Pangan, Karawang, Rabu (13/7/2022).

Selain faktor cuaca, penyebabnya di antaranya pasokan cabai minim. Sedangkan Karawang bukan sentra produksi cabai rawit merah. Pasokan cabai yang masuk Karawang biasanya berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan luar Jawa seperti Lombok.

Di Karawang memang ada petani cabai. Misalnya di Cibuaya, Batujaya, dan wilayah Pangkalan. Namun produksinya cabai rawit hijau.

"Rasanya pedas. Hanya saja warnanya gak merah. Mungkin itu juga yang memengaruhi warga lebih memilih cabai rawit merah," kata dia.

Sebenarnya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya melalui program pemanfaatan pekarangan lestari (P2L). Ada sekitar 7 kelompok penumbuhan dan pengembangan. Modalnya dibantu Bidang Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

"Kurang lebih seribu bibit disebar," kata dia

Rohayati mengimbau warga tidak panic buying. Ia juga menyarankan masyarakat belanja seperlunya dan tak terpaku membeli cabai rawit merah. Sebab, ada komoditas cabai lain yang rasanya tak kalah pedas. Hanya saja warnanya tidak merah.

"Kami juga terus berupaya," ucapnya.

Baca juga: Harga Cabai di Nunukan Meroket hingga Rp 200.000 Per Kg, Ini Penyebabnya

Operasi pasar

Rohayati mengatakan, dari data Bank Indonesia Jawa Barat, komoditas holtikultura menjadi penyumbang tertinggi angka inflasi di Jawa Barat. Salah satunya cabai.

Sehingga, daerah diminta menggelar operasi pasar. Hanya saja, kata Rohayati, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Badan Ketahanan Nasional.

"Rencananya akhir Juli, karena kuta harus koordinasi dulu. Tempatnya di lapangan Karangpawitan dan kegiatan Paten," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com