Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Baru Pondok Pesantren Cirebon Tenggelam Terseret Arus Deras Sungai Ciwaringin

Kompas.com - 16/07/2022, 21:51 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi

 

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang santri baru Pondok Pesantren Al-Anwariyah, Kecamatan Tegalgubug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tenggelam di sungai Ciwaringin, Sabtu (16/7/2022) petang.

Santri yang berusia 12 tahun itu tidak dapat menguasai diri karena terseret arus yang deras.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah petugas gabungan BASARNAS, BPBD, Polri, TNI dan sejumlah pihak terkait melakukan pencarian dengan menyusuri sungai beberapa kilometer menggunakan perahu karet.

Baca juga: Balita 5 Tahun di Makassar Ditemukan Tewas Setelah Dititipkan ke Jasa Penitipan Anak

 

Pencarian dilakukan oleh beberapa tim yang tersebar di beberapa titik. Pembagian tim dilakukan karena sungai memiliki medan yang cukup luas.

Sungai memiliki lebar sekitar 10 meter dengan kedalaman tiga hingga lima meter. Arus sungai juga tampak mengalir cukup deras.

Mukhlisin, pengurus Pondok Pesantren Al-Anwariyah Tegal Gubuk, menyampaikan, kejadian itu bermula saat korban, yang bernama Noval berenang di sungai setelah pulang sekolah pada Sabtu siang.

Noval yang masih berusia 12 tahun merupakan santri baru asal Kabupaten Indramayu.

Noval berenang bersama teman-teman satu pondok pesantren. Sebagian santri selamat, sementara Noval terseret arus sungai yang deras.

“Baru pulang dari sekolah jam 12 lebih, kemudian dengan rekan-rekannya berenang di sungai Ciwaringin. Kami kira seperti biasa berenang. Tidak tahunya kejadian musibah seperti ini. Santri-santri senior juga langsung membantu proses pencarian,” kata Mukhlisin kepada Kompas.com di lokasi.

Proses pencarian dilakukan oleh banyak pihak.Di lokasi, sejumlah warga juga mengerumuni lokasi pencarian beberapa meter di bibir sungai. Sebagian warga juga memenuhi jembatan penyeberangan.

Baca juga: Minibus Tercebur, Ibu Muda Tewas Tenggelam Terjepit di Dasar Sungai Tabalong, Bayinya Selamat

 

Pihak pondok pesantren, sambung Mukhlisin, telah mengabarkan musibah ini kepada orangtua Noval. Mereka langsung menuju pondok pesantren untuk mencari Noval.

Namun, kedua orangtua tak kuasa menahan panik dan shock sehingga pingsan dan diistirahatkan di pondok pesantren. Mereka berharap Noval dapat segera ditemukan.

Novanto Aditya Pratama, Dantim Basarnas Cirebon menerangkan, tim Basarnas langsung mendatangi lokasi sesaat setelah mendapatkan laporan warga.

Basarnas bekerja sama dengan BPBD, TNI, POLRI, dan juga beberapa pihak lain melakukan pencarian.

Basarnas menerjunkan perahu karet untuk membantu proses penyisiran di sepanjang sungai.

Dari titik tercebur, tim sudah menyusuri beberapa kilometer hingga desa dan kecamatan tetangga.

Baca juga: Loncat ke Sungai Saat Ditangkap Polisi, Bandar Narkoba Tewas Tenggelam

 

Proses pencarian terkendala debit arus Sungai Ciwaringin yang sedang deras. Ini yang diduga menjadi penyebab korban tidak dapat menguasai dirinya, dan akhirnya terseret.

“Kita tadi pencarian dari titik awal menuju ke arah Sungai Gegesik hampir kurang lebih tiga kilo. Kendalanya debit air, arus sungai deras, kanan kiri ranting-ranting yang cukup lebat,” kata Novanto kepada Kompas.com usai proses pencarian.

Novanto menyebut, intensitas hujan memang sedang tinggi. Selain itu, arus deras ini diduga berasal dari daerah hilir yang juga sedang tinggi aliran arusnya.

Hingga Sabtu petang, tim gabungan masih belum menemukan Noval. Proses pencarian akan kembali dilanjutkan pada Minggu pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com