TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melalui perusahaan pemenang proyek bersikukuh membangun pelebaran trotoar mirip Malioboro di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Di sisi lain, gelombang aksi protes terus memanas. Protes datang dari pemilik toko, pedagang kaki lima, sampai tukang parkir yang menilai proyek itu telah menghentikan mata pencahariannya.
Ke depan dua lokasi tersebut memiliki pedestrian atau tempat pejalan kaki tanpa adanya lahan parkir.
Baca juga: Pedagang Ngamuk Lubang Galian Proyek Malioboro Tasikmalaya Halangi Jalan Pertokoan
Terutama di Jalan Cihideung, nantinya ditutup untuk lalu lalang kendaraan dan semua badan jalan akan menjadi kawasan pedestrian.
Padahal kawasan itu selama ini butuh akses kendaraan untuk bongkar muat barang dan akses jalan bagi ratusan pemilik toko sebagai warga setempat.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, proyek pelebaran trotoar itu berasal dari Dana Alokasi Umum 2022 sebesar Rp 4,4 miliar untuk Jalan HZ Mustofa dan Rp 5,4 miliar untuk Jalan Cihideung.
"Ini sengaja jalan dulu (proyek lewat dinas PUTR) supaya tak terlambat. Kelihatannya kalau (tempat) parkir enggak (di lokasi pedestrian). Kalau toko terganggu, Dinas PU sebelum pengerjaan pasti sudah memberitahu mereka (pemilik toko)," ungkap Ivan, Rabu (20/7/2022).
Ivan meyakinkan, nantinya masih akan ada akses kendaraan bagi para pemilik toko dan warga di kedua kawasan itu.
Meski nantinya Jalan Cihideung ditutup menjadi kawasan pedestrian, pihaknya akan mengkaji lebih dalam untuk akses jalan pertokoan dan warga setempat.
"Tetap ada akses (kendaraan) untuk penghuni atau toko untuk dimungkinkan. Walau kita dorong pedestrian, bukan berarti sama sekali tak bisa dilewati kendaraan. Makanya nanti akan dibahas dengan Dishub bagimana solusi penempatan parkir," tambah Ivan.
Ivan mengaku telah mendengar protes warga sekitar yang ingin roda perekonomian di wilayah itu tak terganggu.
Baca juga: Perjuangan Sidiq Siswa SMAN 1 Tasikmalaya, Belajar Taekwondo Sejak SD hingga Raih Penghargaan Dunia
Pemkot Tasikmalaya pun berjanji setelah selesai pengerjaan proyek lewat dinas PUTR selesai akan dicari solusi secepatnya.
"Soalnya ada protes dari warga sekitar. Akselerasinya juga telah disampaikan ke Pak Wali Kota, kalau untuk penghuni (akses kendaraan) masih dimungkinkan. Nah secara teknis nanti akan kita matangkan," ungkap dia.
"Di sana kan toko elektronik dan kebutuhan lainnya, kalau kantong parkirnya terlalu jauh, ya... kita nanti kaji lagi yah, tapi konsepnya itu, tapi konstruksinya kita kerjakan seperti itu (pedestrian)," ujar Ivan.
Selama pengerjaan proyek, Ivan mengaku telah meminta Dinas PUTR lewat pemenang tendernya untuk menyediakan akses jalan darurat bagi setiap toko yang terhalangi pengerjaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.