Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hektare Sawah di Sumedang Terendam Luapan Air dari Tanah Disposal Tol Cisumdawu

Kompas.com - 04/08/2022, 17:48 WIB
Aam Aminullah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sekitar 3 hektare sawah milik warga di Blok Cipicung, Dusun Cihamerang, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang terendam air hingga menyebabkan gagal panen.

Luapan air ini akibat tanah disposal (tanah pembuangan) Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) yang menutup saluran air Sungai Cibawang.

Luapan air dari tanah disposal ini sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Puncaknya, ketinggian air semakin tinggi akibat hujan pada Kamis (4/8/2022) pagi.

Baca juga: Banjir Landa Kecamatan Amahai di Maluku Tengah, Sejumlah Rumah dan Sekolah Terendam

Peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun 2020. Saat itu, sawah dan lahan lainnya terendam luapan air hingga menutup badan jalan dan memutus akses jalur jalan kabupaten penghubung antar kecamatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, pihaknya saat ini terus siaga dan memantau situasi di lokasi.

"Kami tidak tinggal diam, personel kami siaga di lokasi," ujar Atang kepada Kompas.com melalui sambungan WhatsApp.

Atang menuturkan, selain siaga di lokasi, pihaknya juga telah memberikan peringatan dini dan langkah antisipasi jika terjadi bencana akibat air yang terus naik.

"Kami juga meminta masyarakat proaktif untuk segera melaporkan kepada aparat terkait, termasuk BPBD jika terjadi hal tidak diinginkan," tutur Atang.

Baca juga: Sungai Bintunan Bengkulu Tercemar Tumpahan Minyak Sawit Mentah, Ratusan Ikan Mati

Atang menyebutkan, BPBD Sumedang juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Satker Tol Cisumdawu dan unsur terkait lainnya, menyikapi permasalahan disposal yang menutupi saluran sungai di sekitar lokasi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Satker dan unsur teknis lainnya agar dampak dari disposal ini bisa segera dicarikan solusinya. Sehingga, tidak menyebabkan bencana yang lebih luas," kata Atang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com