CIANJUR, KOMPAS.com – Puluhan murid kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Sukagalih Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa belajar di luar kelas lantaran ruang kelas rusak berat dan tidak memungkinkan dipakai untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam sebulan terakhir, proses KBM dilakukan di halaman yang terletak di sudut sekolah, di bawah pohon, mushola, atau di lorong kelas.
Para murid mengaku tidak nyaman karena proses KBM tidak berjalan efektif.
Baca juga: Untuk Siswa SD Cianjur, Belajar di Bawah Pohon Terasa Lebih Aman Ketimbang Dalam Kelas
“Kalau di (tanah) lapang kotor dan berdebu, apalagi kalau sudah siang, panas,” kata seorang murid kelas 6, Rian (12), Selasa (16/8/2022).
Sementara Rafa (11), murid kelas empat ini mengaku kalau belajar di mushala sering merasa kesemutan karena harus duduk di lantai dingin.
Selain itu, letak mushala yang berada tepat di pinggir ruas jalan Jonggol juga membuat suasana bising oleh lalu lalang kendaraan.
“Pinginnya belajar di kelas lagi, ada meja dan bangkunya biar nyaman dan fokus belajar,” ujar dia.
Salah seorang guru bernama Cucu Samsiah mengatakan, kegiatan belajar seperti ini sudah berlangsung sebulan terakhir atau sejak awal tahun ajaran baru 2022.
Menurutnya, kegiatan mengajar seperti ini sangat tidak efektif karena suasananya tidak nyaman.
Cucu yang menjadi wali kelas VI ini pun mengaku harus ekstra sabar selama memberikan materi pembelajaran.
"Bising, berdebu, dan kalau sudah mulai panas pindah cari yang teduh. Ya, mau bagaimana lagi, kondisinya memang seperti ini," kata Cucu kepada Kompas.com, Selasa (16/8/2022).
Karena itu, ia berharap ada bantuan dari pihak terkait yang sifatnya segera dan sementara agar peserta didiknya mendapatkan suasana belajar yang lebih baik.
“Ya kalau masih lama dibangunnya itu kelas, mungkin kita bisa dapat bantuan tenda untuk kelas darurat dulu,” ujar dia.
Baca juga: Ruang Kelas Rusak, Siswa SD Cianjur Belajar di Bawah Pohon
Cucu mengatakan, kelas darurat itu nantinya bisa didirikan di lapang sekolah dengan dilengkapi meja kursi dan papan tulis.
“Setidaknya dengan kondisi itu kegiatan belajar dan mengajar bisa berlangsung lebih baik, tidak seperti sekarang,” ungkap Cucu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.