Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kukang Diselamatkan Buruh Pabrik di Sukabumi, Dievakuasi Balai Besar KSDA Jabar

Kompas.com - 27/08/2022, 20:33 WIB
Budiyanto ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Setelah enam hari diselamatkan buruh pabrik, akhirnya bayi Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) dievakuasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat, Sabtu (27/8/2022).

Bayi satwa liar dilindungi itu diselamatkan Indra Perdana (25), seorang buruh pabrik yang tercatat warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Satwa dari keluarga primata itu ditemukan tergeletak di tanah oleh Repsi (21) di sekitar kebun di wilayah Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Gipo, Kukang Liar Bergigi Ompong yang Jadi Korban Perburuan Liar

Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar KSDA Jabar Bidang Bogor, Isep Mukti Wiharja mengungkapkan bayi Kukang Jawa akan dievakuasi ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Kecamatan Nyalindung.

"Bayi Kukang ini akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter hewan di PPSC," ungkap Isep kepada Kompas.com selesai penyerahan di Desa Sirnaresmi.

Menurut Isep, untuk menindaklanjuti penanganan bayi Kukang selanjutnya, pihak Balai Besar KSDA akan menunggu hasil rekomendasi dari dokter hewan di PPSC.

"Apakah bisa dilepasliarkan atau harus direhab dulu," ujar dia.

Isep menjelaskan pihak Balai Besar KSDA Jabar mendapatkan laporan mengenai temuan Kukang Jawa oleh warga di wilayah Kecamatan Gunungguruh.

Satwa liar tersebut termasuk dilindungi dan kewajiban Balai Besar KSDA Jabar untuk menanganinya.

Baca juga: Akhir Kasus Penyelundupan Satwa Langka Kukang di Sumbar, Pelaku Dihukum 1,5 Tahun Penjara, 2 Kukang Dilepasliarkan

Kukang ini ditemukan warga di suatu tempat. Karena kebingungan penemunya menitipkan kepada warga yang terbiasa merawat satwa tidak dilindungi

"Dititip ke Kang Indra. Karena tahu satwa dilindungi akhirnya Kang Indra mencari informasi hingga laporannya sampai kepada kami," jelas dia.

Sementara Indra Perdana menuturkan menerima titipan bayi Kukang dari temannya pada Minggu lalu. Informasinya bayi Kukang ditemukan tergeletak di tanah di kebunnya.

"Awalnya teman saya mendengar suara anak Kukang, lalu dicari sumber suara itu dan akhirnya menemukan bayi Kukang tergeletak," tutur Indra kepada Kompas.com ditemui di rumahnya.

"Teman saya juga sempat cari induk kukangnya di pepohonan. Namun tidak menemukan. Akhirnya bayi Kukang dititipkan kepada saya," sambung dia.

Baca juga: Dikenal Menggemaskan, Kukang Ternyata Miliki Racun Berbahaya

Indra mengakui mengetahui bila Kukang Jawa termasuk satwa liar dilindungi saat mencari tahu artikel makanan dan minuman untuk bayi kukang di google.

"Dapat artikel yang menulis bila Kukang itu dilindungi, dan bila memeliharanya ada hukumannya," aku dia.

"Akhirnya saya mencari informasi lembaga yang berwenang menangani satwa liar dilindungi, hingga ada komunikasi dengan BBKSDA," sambung Indra.

Menurut Indra sambil menunggu petugas Balai Besar KSDA Jawa Barat yang mengevakuasi, bayi Kukang dirawat beberapa hari.

"Enam hari di sini, lumayan juga perawatannya gampang-gampang susah. Dikasih susu dan pisang," ujar buruh di salah satu pabrik di wilayah Kecamatan Cikembar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Mengintip Sejumlah Figur yang Akan Ramaikan Pilkada Kota Tasikmalaya

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Pupuk Kujang Resmikan Pabrik Dry Ice dengan Investasi Rp 9,8 Miliar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com