Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Usulkan Poligami dan Pernikahan Cegah HIV/AIDS, Wagub Jabar Sebut Edukasi Seks Juga Penting

Kompas.com - 30/08/2022, 11:19 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Lonjakan jumlah kasus HIV/AIDS di Bandung, Jawa Barat, ternyata mendapat perhatian serius dari Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhaul Ulum.

Menurut Uu, salah satu penyebab lonjakan itu adalah perilaku zina. Uu pun mengusulkan untuk melonggarkan aturan poligami.

Poligami, kata Uu, bisa mencegah perselingkuhan yang akhirnya berujung melakukan seks tak sehat kepada pekerja seks.

Baca juga: Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Tekan Angka HIV/AIDS di Jawa Barat

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," kata Uu.

Sementara itu, kata Uu, pernikahan dianggap bisa meminimalisir perilaku seks bebas.

Seks bebas menjadi salah satu faktor meningkatnya penyebaran HIV/AIDS di kalangan generasi muda.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Cianjur Meningkat, Penanganan Terseok-seok karena Anggaran

"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet, kawin saja, orangtua memberikan dukungan, jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," katanya.

"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah. Sekalipun sedang kuliah, atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet ya bagaimana," sambung Uu.

Baca juga: Mengungkap Fakta Kasus Mutilasi di Mimika yang Diduga Libatkan 6 Anggota TNI

Sosialisasi pendidikan seks

Mengetahui gejala dan cara penularan HIV Mengetahui gejala dan cara penularan HIV

Namun demikian, kata Uu, sosialisasi seks aman dan sehat juga harus terus digenjot, khususnya kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan terlarang itu.

"Nah, menurut saya di samping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/AIDS, masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," katanya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 30 Agustus 2022: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

 

Selain itu, Uu berpendapat, peningkatan pemahaman keagamaan juga penting. Kampus-kampus kemungkinan bisa mendirikan pesantren untuk mahasiswa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung mencatat ada 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021.

Lalu sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT) dan salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks.

Kemudian, 6,9 persen atau 414 kasus positif HIV/AIDS terjadi pada mahasiswa. (Farid Assifa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com