BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 550 warga Bandung Barat yang mengidap HIV/AIDS.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes KBB, Nurul Rasyihan mengatakan, jumlah kasus HIV/AIDS tersebut merupakan akumulasi dari 2011 hingga 2022.
"Total pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat dari tahun 2011 sampai Juni 2022 mencapai 550 orang," ujar Nurul saat ditemui, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Menyoal Pernyataan Wagub Jabar Uu yang Sebut Poligami Jadi Solusi Tekan HIV/AIDS
Tahun 2011 kasus HIV/AIDS sebanyak 15 orang, 2012 sebanyak 6 orang, 32 orang tahun 2013, 66 orang tahun 2014, 67 orang tahun 2015, 50 orang tahun 2016, 44 orang tahun 2017, 56 orang tahun 2018, dan 56 orang tahun 2019.
Kasus HIV/AIDS tak kunjung berhenti meski pandemi Covid-19 melanda tanah air. Tahun 2020 kasus bertambah 73 orang, lalu 39 orang di tahun 2021, dan tahun 2022 kasus bertambah 46 orang dalam satu semester.
Untuk menekan angka penambahan kasus, Dinkes melakukan pengawasan terhadap populasi kunci.
Populasi kunci yang dimaksud yakni kelompok yang berperilaku sering bergonta-ganti pasangan dan bertukar jarum suntik, seperti wanita pekerja seks (WPS), waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), dan pengguna napza suntik (penasun).
"Kalau ibu hamil itu ada 8 kasus dari Januari sampai Juni tahun ini. TB 4 orang, lelaki suka lelaki (LSL) 28, waria 2, dan lain-lainnya 4 orang," ungkap Nurul.
Baca juga: IPPI Kritik Wagub Jabar: Pernikahan atau Poligami Tak Bisa Selesaikan HIV/AIDS
Kasus 8 ibu hamil yang tertular ini menjadi sorotan lantaran berpotensi menularkan secara vertikal kepada bayi baru.
Penyebab dari mana ibu hamil ini tertular masih diidentifikasi lebih dalam. Namun besar kemungkinan tertular dari pasangannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.