Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebohongan Pembunuhan Purnawirawan di Lembang Terungkap Lewat Rekonstruksi, Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kompas.com - 05/09/2022, 17:40 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kebohongan keterangan tersangka pembunuhan seorang Purnawirawan TNI di Jalan Adiwarta, RT 01 RW 12, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terungkap.

Tersangka Henry Hernando (30) terbukti memberikan keterangan palsu kepada penyidik polisi atas aksi pembunuhannya terhadap seorang Letkol (Purn) Muhammad Mubin beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Imrahim Tompo mengatakan, kebohongan yang dilakukan pelaku terungkap setelah polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan, pengumpulan keterangan dari 13 saksi, dan pemeriksaan bukti-bukti.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang, Pelaku Peragakan 27 Adegan

"Sehingga kita mendapatkan beberapa fakta-fakta baru dari penyidik, dan akhirnya penyidikannya dilakukan dengan perubahan konstruksi pasal, dimana awalnya pasal 352 ayat 3, menjadi pasal 340 jo pasal 338 jo pasal 351 ayat 3," ungkap Ibrahim saat ditemui usai rekonstruksi di Lembang, Senin (5/9/2022).

Pada rekonstruksi itu, sebanyak 27 adegan diperagakan di lokasi kejadian hingga korban meninggal dunia di Jalan Adiwarta, Lembang, Bandung Barat.

Dari fakta-fakta baru itu, polisi kemudian menetapkan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Henry merupakan kasus pembunuhan berencana. Oleh karenanya, Henry dijerat demgan pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana.

"(Pasal yang dikenakan pelaku) ini disebabkan karena adanya fakta baru yang ditemukan, karena adanya beberapa keterangan yang berbeda yang disampaikan oleh tersangka sebelumnya," ujar Ibrahim.

Pengungkapan fakta baru ini berdasar pada proses penyelidikan dan penyidilan yang dilakukan secara transparan, proses rekonstruksi pun disaksikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), dan kuasa hukum dari kedua belah pihak.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang, 3 Kebohongan Tersangka Terungkap

"Setelah kita rekonstruksi, kita lakukan secara transparan, profesional, dan normatif sesuai dengan aturan hukum ,sehingga kita betul-betul melaksanakan penyidikan ini secara objektif," paparnya.

Kebohongan pelaku

Diberitakan sebelumnya, ada tiga kebohongan yang dilakukan oleh Henry.

Pertama, pelaku Henry mengaku tengah memasak nasi goreng untuk sarapan sebelum turun dari lantai dua dan melakukan aksi pembunuhan.

"Tetapi kenyataannya, tidak ada fakta tersebut, di mana tersangka langsung dari atas lantai dua, turun ke bawah dengan berbekal pisau di dalam kantong dan langsung keluar," ujar Ibrahim.

"Fakta yang kedua, yang kita temukan bahwa ada kebohongan terkait dengan penggunaan pisau, di mana pada saat awal barang bukti yang diberikan pisau itu merupakan pisau dapur, namun pada saat diperiksa laboratorium, bahwa tidak ada identifikasi darah dalam pisau tersebut," sambung dia.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Purnawirawan TNI Terancam Penjara Seumur Hidup hingga Hukuman Mati

Dari temuan fakta itu, polisi kemudian mengejar keterangan pelaku lebih dalam. Betul saja, Henry sengaja menukar pisau yang ia gunakan untuk menusuk korban dengan pisau dapur.

"Ternyata pisau tersebut bukan pisau sebenarnya, akhirnya penyidik mendapatkan kembali pisau yang kedua dan dilakukan penyitaan," tutur Ibrahim.

Kebohongan berikutnya yang disampaikan Henry kepada polisi terkait adanya cekcok dan perlawanan korban sehingga pelaku menusuk korban menggunakan pisau.

"Korban melakukan pemukulan atau meludah kepada tersangka, tetapi kenyataannya yang ditemui dan dilihat dari hasil rekonstruksi, bahwa tidak ada fakta tersebut," sebut Ibrahim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com