CIANJUR, KOMPAS.com– Sebanyak 1.649 ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dalam kondisi rusak berat.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur menilai, kerusakan sarana dan prasarana penunjang pendidikan ini disebabkan banyak faktor.
Selain karena faktor alam dan kondisi usia bangunan, situasi pandemi Covid-19 juga turut memberikan dampak kerusakan.
“Kegiatan sekolah kan sempat vakum dua tahun karena ada pandemi itu, sehingga bangunan-bangunan yang ada tidak terawat secara maksimal, pemeliharaan terbengkalai,“ kata Kepala Bidang Bina SD Disdikpora Cianjur Arifin kepada Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Anggarkan Rp 8 Miliar, 47 Ruang Kelas Rusak di Cianjur Bakal Diperbaiki Tahun Ini
Karena itu, menurut dia, situasi pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap kondisi infrastruktur pendidikan di Cianjur saat ini, terutama kondisi bangunan dan juga mebeler sekolah.
Sementara di sisi lain, sambung Arifin, anggaran untuk rehab atau perbaikan yang dialokasikan tidak sebanding dengan jumlah ruang kelas rusak yang ada.
“Sehingga saat ini jumlahnya bisa ada 1.649 ruang kelas (rusak berat), kalau ditambah yang rusak sedang dan ringan, jumlahnya tentu lebih banyak lagi. Totalnya ada 5.206 ruang kelas di Cianjur ini yang kondisinya saat ini rusak,” ujar dia.
Disebutkan Arifin, kondisi sarana dan prasarana menjadi masalah paling krusial bagi sektor pendidikan di Cianjur.
Baca juga: 40 Tahun Tak Direnovasi, 5 Ruang Kelas SMP di Bandung Barat Terancam Ambruk Dimakan Usia
Pihaknya mengaku terus berupaya agar pengalokasian anggaran bisa bertambah dari tahun ke tahun.
“Kami sangat mengapresiasi kepada para tenaga pendidik di lapangan yang tetap berjuang menunaikan kewajiban-kewajibannya kendati ada yang dengan kondisi seperti itu (kelas rusak),” ujar Arifin.