Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gua Peteng, Jejak Peninggalan Kolonial Belanda di Tengah Kebun Cicalengka Bandung

Kompas.com - 08/09/2022, 18:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Bandung pusat militer Belanda

Sementara Penggiat Literasi dan Peneliti Sejarah Atep Kurnia menjelaskan adanya bangunan bunker di Kampung Kebon Suuk tersebut kemungkinan tidak lepas dari wacana Pemerintahan Kolonial Belanda untuk memindahkan pusat Milter nya pada rentan waktu 1850.

Ia menyebut, keberadaan bunker tersebut jelas erat kaitannya dengan pertahanan. Kala itu, kata Atep, Belanda memindahkan pusat militer dari Pesisir Utara ke wilayah Pedalaman (Sekarang Wilayah Pantai Utara ke Wilayah Jawa Barat).

Menurutnya, wilayah pesisir utara mencakup, kawasan pantai utara hingga Jawa Timur, sedangkan wilayah yang disebut Pedalaman yakni Jawa Barat.

"Priangan, itu dianggap pedalaman lantaran jauh dari laut, sedangkan pada masa itu peradaban lebih tertata di dekat pelabuhan," katanya.

Baca juga: Disperdagin Kabupaten Bandung Terima Intruksi Pusat Soal Pengembangan Sorgum

Kebijakan pemerintah Belanda memindahkan pusat militernya, lantaran di kawasan pesisir utara hingga timur sudah banyak terjangkit penyakit.

"Alasannya ada dua soal sanitasi dan wabah penyakit," beber dia.

Atep menilai, bunker yang ada di Kebon Suuk sangat erat dengan elemen pertahanan di bidang Artileri.

Kawasan Bandung, sambung dia, sempat menjadi pusat pertahanan militer kolonial Belanda pada 1916.

"Bandung itu pernah loh jadi pusat militernya Belanda, yang sebelumnya itu di Batavia atau Jakarta, sekarang mah jadi Kodam III Siliwangi," tutur dia.

Pada masa kolonial, bunker kerap digunakan posko pemantauan militer.

"Kantung-kantung untuk memantau, biasanya di dataran tinggi, agar terpantau aktivitas lawan. Kalau markas itu pasti bangunannya besar. Kalau yang kecil seperti itu untuk posko pemantauan militer," ungkapnya.

Tak hanya itu, bunker juga pernah difungsikan menjadi tempat perlindungan tentara kolonial Belanda dari serangan udara kala terlibat dalam perang dunia kedua.

"Karena dalam sejarah pernah juga Belanda ketika menghadapi perang dunia ke dua banyak mempersiapkan posko-posko serupa," tuturnya.

Ia menduga, bunker yang kini disebut warga sebagai Gua Peteng itu masih ada kaitan dengan bunker yang ada si Paslon, Nagreg, Kabupaten Bandung.

"1902 di Nagreg diresmikan markas atau benteng kompi artileri 19 oleh pasukan Belanda," beber Atep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com