Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gua Peteng, Jejak Peninggalan Kolonial Belanda di Tengah Kebun Cicalengka Bandung

Kompas.com - 08/09/2022, 18:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jejak peninggalan Kolonial Belanda bisa ditelusuri di sejumlah wilayah Jawa Barat. Seperti Gua Peteng yang berada di Kampung Kebon Suuk, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dua buah bunker bekas pertahanan Belanda berdiri di tengah-tengah kebun kopi dan pemakaman umum warga sekitar.

Wahyudin (32), salah seorang warga sekitar mengatakan, bunker tersebut oleh warga disebut sebagai Gua Peteng.

Baca juga: Saat Penumpang Makin Sepi, Angkot di Kabupaten Bandung Dipusingkan Kenaikan Harga BBM

Saat ia kecil, Gua Peteng sempat dijadikan tempat bermain. Hal itu terjadi sejak era almarhum ayahnya.

"Udah lama, kurang tahu dibangun tahun berapa, cuma Bapak saya juga dulu sering bermain di sana," ujarnya ditemui, Rabu (7/9/2022).

Dulu, sambung Wahyudin, kebun yang mengitari Gua Peteng tidak terlalu rimbun dan belum banyak warga yang dimakamkan di sana.

Sehingga gua tersebut sering digunakan anak-anak untuk bermain. Berbeda dengan situasi sekarang, yang sudah banyak makam dan kebun kopi.

"Kalau sekarang udah beda, bisa dicek, pohonnya udah rimbun terus sudah ada banyak makam warga, jadi anak-anak sekarang pada gak berani main di sana," jelasnya.

Baca juga: 10 Lagu Daerah Jawa Barat Beserta Lirik dan Maknanya

Hal serupa disampaikan Yudi Amanuloh (28). Ia menyebut, hampir semua warga Kampung Kebon Suuk pasti mengetahui ihwal keberadaan Gua Peteng.

Selain karena peninggalan pra-sejarah, Gua Peteng kerap menjadi arena bermain anak-anak di generasinya.

"Ya pasti tahu, karena penasaran, bekas Belanda, bekas perang gitu, saya dulu waktu kecil juga sering bermain di sana, main perang-perangan," kata Yudi.

Senada dengan Wahyudin, ia tidak mengetahui pasti tahun berapa bunker tersebut dibangun. 

"Wah kalau itu mah banyak versinya tapi gak tahu pastinya kapan, cuma ya daya tariknya karena penasaran di bangun sama bentuknya," jelas dia.

Keduanya mengatakan, belum pernah menyaksikan adanya peneliti sejarah atau dinas terkait yang mencoba mengguar tentang keberadaan bunker tersebut.

"Setahu saya mah belum ada, gak tahu kalau zaman sebelum saya mungkin ada, tapi kalau ada sampai sekarang gak ada penjelasan apapun," ungkap Yudi.

Sebuah bunker bekas peninggalan Belanda berdiri di tengah perkebunan warga di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Warga setempat menyebutnya Gua Peteng.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Sebuah bunker bekas peninggalan Belanda berdiri di tengah perkebunan warga di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Warga setempat menyebutnya Gua Peteng.

Bandung pusat militer Belanda

Sementara Penggiat Literasi dan Peneliti Sejarah Atep Kurnia menjelaskan adanya bangunan bunker di Kampung Kebon Suuk tersebut kemungkinan tidak lepas dari wacana Pemerintahan Kolonial Belanda untuk memindahkan pusat Milter nya pada rentan waktu 1850.

Ia menyebut, keberadaan bunker tersebut jelas erat kaitannya dengan pertahanan. Kala itu, kata Atep, Belanda memindahkan pusat militer dari Pesisir Utara ke wilayah Pedalaman (Sekarang Wilayah Pantai Utara ke Wilayah Jawa Barat).

Menurutnya, wilayah pesisir utara mencakup, kawasan pantai utara hingga Jawa Timur, sedangkan wilayah yang disebut Pedalaman yakni Jawa Barat.

"Priangan, itu dianggap pedalaman lantaran jauh dari laut, sedangkan pada masa itu peradaban lebih tertata di dekat pelabuhan," katanya.

Baca juga: Disperdagin Kabupaten Bandung Terima Intruksi Pusat Soal Pengembangan Sorgum

Kebijakan pemerintah Belanda memindahkan pusat militernya, lantaran di kawasan pesisir utara hingga timur sudah banyak terjangkit penyakit.

"Alasannya ada dua soal sanitasi dan wabah penyakit," beber dia.

Atep menilai, bunker yang ada di Kebon Suuk sangat erat dengan elemen pertahanan di bidang Artileri.

Kawasan Bandung, sambung dia, sempat menjadi pusat pertahanan militer kolonial Belanda pada 1916.

"Bandung itu pernah loh jadi pusat militernya Belanda, yang sebelumnya itu di Batavia atau Jakarta, sekarang mah jadi Kodam III Siliwangi," tutur dia.

Pada masa kolonial, bunker kerap digunakan posko pemantauan militer.

"Kantung-kantung untuk memantau, biasanya di dataran tinggi, agar terpantau aktivitas lawan. Kalau markas itu pasti bangunannya besar. Kalau yang kecil seperti itu untuk posko pemantauan militer," ungkapnya.

Tak hanya itu, bunker juga pernah difungsikan menjadi tempat perlindungan tentara kolonial Belanda dari serangan udara kala terlibat dalam perang dunia kedua.

"Karena dalam sejarah pernah juga Belanda ketika menghadapi perang dunia ke dua banyak mempersiapkan posko-posko serupa," tuturnya.

Ia menduga, bunker yang kini disebut warga sebagai Gua Peteng itu masih ada kaitan dengan bunker yang ada si Paslon, Nagreg, Kabupaten Bandung.

"1902 di Nagreg diresmikan markas atau benteng kompi artileri 19 oleh pasukan Belanda," beber Atep.

Sebuah bunker bekas peninggalan Belanda berdiri di tengah perkebunan warga di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Warga setempat menyebutnya Gua Peteng.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Sebuah bunker bekas peninggalan Belanda berdiri di tengah perkebunan warga di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Warga setempat menyebutnya Gua Peteng.

Arti Peteng

Mengenai sebutan Peteng, artinya gelap atau rahasia. Atep menyebut, hampir semua gua peninggalan Belanda rata-rata memiliki sebutan Peteng.

"Identik dengan gelapnya, rahasia atau tertutup, ya memang memiliki arti seperti itu," ungkapnya.

Pantauan Kompas.com, bunker atau Gua Peteng itu terdapat di perkebunan kopi yang gestur tanahnya berundak-undak.

Terdapat dua buah bangunan bunker dengan kondisi berbeda. Bangunan bunker pertama, kondisinya sudah runtuh, hanya meninggalkan sebuah tembok dan lubang di sebelah kanan.

Sedangkan bunker lainnya dalam kondisi utuh. Bunker itu berbentuk kapsul dengan dua ruangan di dalamnya.

Baca juga: Puluhan Tenaga Honorer Datangi Kantor DPRD Bandung Barat, Tuntut Kejelasan Nasib

Untuk memasuki bunker tersebut, bisa melalui pintu yang ukuranya sama seperti pintu rumahan.

Sedangkan untuk menuju ruangan kedua, terdapat lubang berbentuk persegi panjang di sebelah kanan serta di tengah-tengah tembok penyekat.

Kondisi kedua bunker tersebut tidak terawat. Bagian luar tembok bunker sudah dipenuhi lumut.

Bahkan tak ada satu pun plang penjelasan tentang kapan dan siapa yang membangun bunker tersebut.

Sebelumnya, keberadaan bunker sempat ramai di sosial media terutama Instagram.

Akun yang pertama kali mengunggah keberadaan bunker tersebut yakni @igcicalengka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Bandung
Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com