Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Angkot di Kabupaten Bandung, Bertahan Hidup Seusai Harga BBM Naik, Tarif Naik Tak Berpengaruh

Kompas.com - 13/09/2022, 14:15 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Sekarang Ade dan sopir angkot Banjaran-Tegalega lainnya harus mengantongi uang sebesar Rp 215.000 per hari.

"Segitu udah uang setoran, biaya bensin dan keuntungan saya bawa uang ke rumah tapi ya pas-pasan," ungkapnya.

Kendati telah mengkalkulasi, sebetulnya angka itu belum aman. Pasalnya, angka tersebut baru pengeluaran pokok saja. Selama di jalan, ia memerlukan makan dan minum.

Meroketnya biaya pengeluaran membuat uang yang di bawa Ade ke rumah tak menentu jumlahnya.

Baca juga: Update Tarif Angkot di Bandung Usai Harga BBM Naik

Terkadang, perut istri dan dua anaknya harus puas di isi dengan uang Rp 50.000 ribu saja.

"Pendapatan kalai lagi bagus sih aman, tapi kan itu kotor, kalau lagi bagus Rp 300.000 atau Rp 500.000 mah ditangan, tapikan dipotong sana sini, kalau kurang ya saya nombok," sambungnya.

"Saya juga perlu makan, belum anak di rumah sama istri, beruntungnya istri saya bantu pemasukan dengan dagang di rumah," tambah dia.

Kenaikan Tarif Tak Berpengaruh Banyak

Meski, saat ini pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bandung sudah meresmikan kenaikan tarif angkot, namun hal itu dirasa tak berpengaruh banyak.

Selain sudah sepuluh hari masih saja sepi, dijalan, lanjut Ade, masih saja penumpang yang membayar dengan kost yang bum berubah.

"Masih aja ada yang bayar tarif lama, masa kita harus ribut dengan penumpang, udah mah sepi nanti tambah sepi," kata Ade.

Padahal, selembaran tentang permintaan kenaikan tarif angkutan sudan tersebar dan ditempel di pintu-pintu angkot.

Baca juga: Harga BBM Naik Rp 10.000, Tarif Angkot di Makassar Naik Jadi Rp 8.000

Tarif angkot trayek Banjaran -Tegalega, paling dekat Banjaran - Sadah dengan tarif Rp 4.000, sedangkan paling jauh yakni Baleendah-Andif-Ranvamanyar-Verbas Rp 14.000.

Ade sudah kebingungan mensiasati perubahan besar akibat kenaikan harga BBM. Hampir setiap hari ia harus memutar isi kepalanya agar mampu memenuhi setoran, biaya bensin, makan, biaya bulanan, ongkos sekolah anaknya, dan kebutuhan istri serta sanak keluarganya.

Sepuluh hari sudah Ade dan sopir angkot lainnya dikerangkeng dengan kebijakan serta imbas dari kenaikan harga BBM. Selam itu pula, ia tak bisa melakukan apa-apa, melawan pun tak ada daya.

Entah berapa lama lagi, Ade dan yang lainnya harus beradaptasi dengan keadaan baru tersebut. Ade hanya bisa pasrah, kepada para penumpang yang mulai busa paham terhadap kondisi sopir angkot di masa-masa terpuruk ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com