Guna mempercepat proses pembangunan dan pembinaan Desa Wisata, pihaknya membangun kerjasama dengan beberapa Universitas.
Hal ini dilakukan agar akselerasi potensi di Desa Wisata yang sudah asa bisa terus ditingkatkan.
Di sisi lain, ia menginginkan proses pendampingan Desa Wisata tidak hanya dilakukan oleh Disparbud saja, namun ada dukungan dari elemen yang lain.
"Supaya ada akselerasi yang bisa ditingkatkan, karena saya yakin kalau hanya mengandalkan dinas belum tentu bisa cepat termasuk ada PUTR nya, kemudian ada Perkimtan nya, ada PMDnya berkaitan dengan Bumdes semua sinergi terhadap calon Desa Wisata untuk pendampingan yang tidak dalam kurun waktu sementara, ini harus berkesinambungan," kata Wawan.
Baca juga: Saat Menteri Sandiaga Uno Menarikan Tarian Adat Maluku di Desa Wisata Hila...
Kendati pembangunan Desa Wisata merupakan program jangka panjang, namun ia berharap lahirnya antusias dari masing-masing Kepala Desa.
"Ini sebagai rangkaian penetapan Desa Wisata, jadi penetapan Desa Wisata itu ada tahapan untuk menuju ke SK dari mulai proposal yang diajukan oleh Desa, kemudian ada verifikasi eh tim penilai kemudian dilanjut dengan verivikasi di lapangan baru nanti setelah muncul skor ada penetapan berdasarkan SK Bupati, memang panjang tapi minimal ada antusias yang dilakukan oleh Kepala Desa terhadap terciptanya Desa Wisata di masing-masing wilayah," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.