Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Dikeroyok Sekelompok Orang Tak Dikenal, Ditodong dan Disetrum

Kompas.com - 14/09/2022, 20:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Tidak hanya itu, DMI sempat mendengar salah seorang rekannya disetrum hingga berteriak kencang.

"Airsoftgun nya ditodong ke kepala kita, sambil di maki-maki, terus satu teman ada yang disetrum juga," bebernya.

DMI sempat tak sadarkan diri akibat diterjang pukulan. Aksi penganiayaan berhenti setelah seorang Ibu-ibu diduga masih anggota keluarga pelaku meminta para pelaku berhenti memukulinya. 

"Kalau saya di situ sampai berhenti dipukuli. Tapi ada beberapa teman saya yang kabur, tapi saya kejebak di rumah itu," tuturnya.

Baca juga: 6 Pelajar SMP di Lampung Keroyok Teman Sekelas hingga Tewas, lalu Tutup Mulut, Kasus Terungkap 7 Bulan Setelahnya

"Di rumah itu sampai jam setengah 3 malam. Jadi saya di sana sisa dua orang," tambahnya.

Akibat penganiayaan itu, DMI menderita luka di mata sebelah kanan, serta luka memar di bagian wajah dan tubuh lainnya. Sementara korban yang lainnya, mengalami luka akibat dipukul menggunakan airsoftgun dan bekas sengatan listrik.

Tanggapan Polresta Bandung

Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung, Kompol Oliesta mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

"Sudah ada laporannya, kami sudah terima," katanya kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Oliesta menjelaskan, korban melaporkan tindak pidana pengeroyokan.

"Ya yang dilaporkan 170," tambahnya.

Baca juga: 3 Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Warga Blitar Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara

Sampai saat ini, ia dan jajarannya masih mendalami terkait penganiayaan tersebut. Disinggung soal adanya penyekapan yang dilakukan pelaku terhadap korban, ia menyebut masih harus didalami.

"Sementara masih dalam proses pemeriksaan saksi. Kami masih dalami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com