Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bandung Dikeroyok Sekelompok Orang Tak Dikenal, Ditodong dan Disetrum

Kompas.com - 14/09/2022, 20:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - DMI (18) seorang pemuda asal Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal. 

Dia dikeroyok saat melintas di Kampung Cukanghawur, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (12/9/2022) dini hari.

DMI mengatakan yang menjadi korban penganiayaan tersebut bukan hanya ia sendiri, ada tujuh orang teman yang lainnya bernasib sama.

Baca juga: Akibat Dendam Lama, Paman dan 2 Keponakan Keroyok Tukang Ojeg di Cicalengka

Pengeroyokan itu bermula pada Sabtu (10/9/2022) sekitar pukul 22.00 WIB, DMI beserta sejumlah temannya dengan mengendarai sepeda motor berniat pulang setelah pergi bermain di Soreang.

Saat melintas di kawasan Kampung Cukanghawur, tiba-tiba sekelompok orang mengadang laju kendaraan mereka.

Tanpa sebab yang pasti, kata dia, secara spontan sekelompok pemuda itu langsung memotong jalan dan memukuli rekan-rekannya.

"Di pinggir jalan, mereka sudah pada bawa tongkat, bawa stick baseball, jadi kita lagi jalan, mereka langsung maju ke tengah memotong," katanya ditemui Kompas.com, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Pengemudi Ojek Online di Blitar Terancam 7 Tahun Penjara

Sekelompok orang tersebut, lanjut dia, lebih dulu menghdang dan memukuli rekan-rekannya yang ada di barisan belakang.

Saat itu, DMI tidak ikut dipukuli, lantaran posisi kendaraanya yang sudah lebih dulu berada di depan dan berhasil melewati adangan sekelompok orang tersebut.

 

Terpancing, melihat rekannya dipukuli, DMI langsung turun dan sempat terlibat cek-cok dengan salah seorang pemuda yang ikut menganiaya temannya.

"Saya nengok ke belakang dan panas melihat anak-anak dipukulin, saya turun dan sempat adu mulut," ujarnya.

Beruntung, warga yang menyaksikan kejadian itu langsung melerai dan membubarkan massa.

Baca juga: 3 Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Warga Blitar Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara

Disetrum dan ditodong

Tak berakhir sampai di situ, sehabis insiden pengadangan dan pengeroyokan di jalan. DMI dan teman yang lainnya kembali ke rumah.

Ia kemudian mendapatkan telepon dari orang yang mengaku sebagai warga Soreang.

DMI diminta untuk menjelaskan pada keluarga salah seorang yang ada di kelompok tersebut terkait insiden itu.

"Pas nelepon itu, saya difitnah kata saya yang duluan menyerang, terus katanya saya harus menjelaskan hal itu ke keluarga yang terlibat. Jelas saya langsung membantah, sebab saya mah gak pernah menyerang ke sana. Kita mah pulang main," terangnya.

Karena diminta untuk menjelaskan terkait insiden tersebut. DMI beserta rekannya mendatangi salah satu rumah pelaku.

Baca juga: Keroyok Pengunjung Karaoke Pakai Sajam, 1 Wanita dan 5 Teman Prianya di Tanah Bumbu Kalsel Ditangkap

DMI datang beserta 7 orang rekannya yang lain. Sesampainya di rumah salah seorang pelaku, ia dipaksa untuk menjelaskan kronologi yang terjadi saat di melintas di kawasan Cukanghawur.

"Sekitar jam 01.07 WIB malam saya turun ke bawah lagi. Pas teman saya terakhir yang masuk rumah, langsung dikunci rumahnya dari dalam," tambahnya.

Setelah menjelaskan, tiba-tiba, kata dia, salah seorang dari pihak pelaku melempar wajahnya dengan asbak, dan kemudian menganiaya DMI dan temannya.

"Terus yang lainnya teman-teman pelaku pada berdiri sambil ada yang mengeluarkan airsoft gun, terus ada yang mengeluarkan alat strum, ada yang mengeluarkan golok," paparnya.

 

Tidak hanya itu, DMI sempat mendengar salah seorang rekannya disetrum hingga berteriak kencang.

"Airsoftgun nya ditodong ke kepala kita, sambil di maki-maki, terus satu teman ada yang disetrum juga," bebernya.

DMI sempat tak sadarkan diri akibat diterjang pukulan. Aksi penganiayaan berhenti setelah seorang Ibu-ibu diduga masih anggota keluarga pelaku meminta para pelaku berhenti memukulinya. 

"Kalau saya di situ sampai berhenti dipukuli. Tapi ada beberapa teman saya yang kabur, tapi saya kejebak di rumah itu," tuturnya.

Baca juga: 6 Pelajar SMP di Lampung Keroyok Teman Sekelas hingga Tewas, lalu Tutup Mulut, Kasus Terungkap 7 Bulan Setelahnya

"Di rumah itu sampai jam setengah 3 malam. Jadi saya di sana sisa dua orang," tambahnya.

Akibat penganiayaan itu, DMI menderita luka di mata sebelah kanan, serta luka memar di bagian wajah dan tubuh lainnya. Sementara korban yang lainnya, mengalami luka akibat dipukul menggunakan airsoftgun dan bekas sengatan listrik.

Tanggapan Polresta Bandung

Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung, Kompol Oliesta mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari korban.

"Sudah ada laporannya, kami sudah terima," katanya kepada Kompas.com melalui pesan singkat.

Oliesta menjelaskan, korban melaporkan tindak pidana pengeroyokan.

"Ya yang dilaporkan 170," tambahnya.

Baca juga: 3 Anggota Perguruan Silat yang Keroyok Warga Blitar Ditangkap, Terancam 7 Tahun Penjara

Sampai saat ini, ia dan jajarannya masih mendalami terkait penganiayaan tersebut. Disinggung soal adanya penyekapan yang dilakukan pelaku terhadap korban, ia menyebut masih harus didalami.

"Sementara masih dalam proses pemeriksaan saksi. Kami masih dalami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com