Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ibu di Cirebon Lihat Video Anak Difabelnya Dirundung Pelajar SMA

Kompas.com - 22/09/2022, 21:18 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – “Orang tua mana yang tak sakit saat anaknya tersakiti”. Kalimat itu tergambar dari raut Maesunah, ibu kandung anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan pelajar menengah atas di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Matanya tampak masih berkaca-kaca saat menemui sejumlah pihak yang datang ke rumahnya pada Kamis (22/9/2022) siang.

Dia menerima dukungan dari banyak orang.

Kompas.com menyaksikan beberapa kunjungan itu dari tim Jabar Quick Response, tim P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak), Pemerintah Kabupaten Cirebon, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Pihak Sekolah terduga pelaku, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, Sekolah Luar Biasa, serta pemerintah kecamatan dan desa setempat.

Baca juga: Banyak Catatan Merah, Perundung Anak Difabel di Cirebon Dikeluarkan dari Sekolah

Didampingi Sanuri, suaminya, yang juga bapak kandung anak berkebutuhan khusus, Maesunah menemui mereka satu persatu.

Keduanya menyampaikan terima kasih serta berharap kejadian tidak terjadi lagi kepada anaknya dan juga banyak anak-anak di luar sana.

Usai menemui para tamu, Maesunah menceritakan kejadian yang dialami anaknya kepada sejumlah media.

Potongan video yang memperlihatkan perundungan anak difabel di Cirebon diinjak-injak dan ditertawakan pelajar SMA. Dok POLSEK SUSUKAN Potongan video yang memperlihatkan perundungan anak difabel di Cirebon diinjak-injak dan ditertawakan pelajar SMA.

Dia merasa sangat bersedih saat pertama kali melihat video anaknya diinjak-injak hingga menjerit kesakitan.

“Hari Senin, habis shalat Ashar. Hp saya berbunyi. Ada pesan masuk WA dari murid saya. Dia melaporkan sebuah video yang di dalamnya terdapat anaknya sedang menangis diinjak-injak. Seketika saya menangis melihat video itu,” ungkap Maesunah di depan rumahnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 dari 4 Pelajar Terduga Pelaku Bullying Difabel di Cirebon

Dia mengungkapkan rasa yang teramat sakit melihat anaknya mendapatkan perlakuan yang sangat tidak baik.

Maesunah tidak menyangka pelaku yang merupakan tetangganya sendiri tega melakukan hal tersebut.

 

Saat itu juga, Maesunah mencari Sanuri untuk bersama-sama ke rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban.

Orangtua pelaku juga kaget dengan perilaku anaknya.

Bahkan, kedua orangtua pelaku tidak dapat berbuat apa-apa, serta angkat tangan karena anaknya sulit untuk diberi pengertian.

Baca juga: Anak Difabel Dirundung Pelajar SMA di Cirebon, Ridwan Kamil Kirim Tim Psikolog

Selanjutnya Maesunah memutuskan untuk melaporkan kasus yang menimpa anaknya ke polisi.

Selasa pagi, Maesunah bersama Sanuri melaporkan kejadian itu kepada Polsek Susukan.

Namun, dia menyayangkan respons Polsek Susukan yang dirasa lamban, hingga akhirnya langsung melaporkan ke Polresta Cirebon.

Tak disangka, video berdurasi 19 detik yang berisi aksi perundungan itu tersebut kemudian viral dengan sangat cepat.

Banyak orang yang melihat membagikan seraya mengecam tindakan tersebut. Warganet juga memohon kepolisian untuk segera bertindak.

Maesunah kembali melanjutkan ceritanya, tindakan perundungan terhadap anaknya yang dilakukan pelaku tidak hanya satu kali.

Baca juga: Video Viral Anak Difabel di Cirebon Dirundung Pelajar SMA, Diinjak Sambil Ditertawakan

Sekitar enam bulan lalu, dia mendapati tangan anaknya yang penuh dengan sundutan bara api rokok.

Maesunah berusaha mencari tahu dan berdasarkan saksi mata, pelaku yang sama yang melakukan kepada anaknya.

Dia juga kerap mendengar perilaku serupa kerap dilakukan kepada banyak anak lainya.

 

Maesunah berulang kali meminta orang tua pelaku untuk melakukan penanganan terhadap anaknya, tapi mereka angkat tangan.

Keduanya menyampaikan, anak tersebut sulit diberikan pengertian.

Atas dasar itu, Maesunah membuat laporan kepada pihak kepolisian dan mendesak untuk terus memproses hukum sesuai yang berlaku.

Baca juga: Start Up Binaan ITB Kembangkan Tangan Prostetik untuk Difabel, Bisa Genggam Benda 5 Kg

Dia berharap hukum tersebut dapat membuat pelaku jera dan merubah perilakunya yang kurang baik.

Maesunah mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang menaruh perhatian kepada anaknya.

Dia berharap kejadian perundungan tersebut tidak memberikan trauma mendalam kepada anaknya. Anaknya dapat pulih dan berperilaku seperti sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com