Pada dasarnya, kata Rafiudin, travel umrah akan taat soal aturan itu. Akan tetapi, pada kenyataan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis.
Sebagai contoh, salah satu jemaahnya di Karawang sampai bekeliling untuk mendapatkan vaksin tersebut, tapi tidak mendapatkannya.
Pertama di Karawang tidak ada stoknya, lalu pergi ke Bandung ternyata juga tidak ada. Dilanjutkan ke Jakarta, tetapi juga kosong.
Baca juga: Stok Vaksin Meningitis di Lumajang Kosong, Jemaah Umrah Terancam Batal Berangkat
"Kasihan jemaah, makanya itu jangan dipersulit untuk melakukan ibadah. Itu sangat zalim dan ingat bahaya sekali," ucapnya.
Karena itu, Rafiudin meminta agar syarat vaksin itu dicabut atau dilonggarkan. Apalagi, di Arab Saudi sudah melonggarkan aturan vaksin meningitis tersebut.
"Di Saudi mereka sudah melonggarkan soal aturan itu, dalam artian kartu vaksin ini enggak dicek lagi di Saudi. Jadi tolong dilonggarkan atau dicabut saja sampai memang ketersediaan vaksinnya aman," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.