Jalal menuturkan, siswa yang melihat kejadian itu kemudian melaporkannya ke guru sekolah. Tak lama setelah itu, guru SMAN 1 Sukajaya menghubungi petugas.
Mendapat laporan itu, personel reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor langsung diterjunkan untuk melakukan assessment dan analisa.
Menurut dia, kondisi tembok tersebut memang sudah rawan ambruk saat hujan deras.
"Dari hasil analisa kami, kemiringan TPT kurang sehingga berisiko apabila hujan deras dan masih ada retakan sehingga bisa terjadi ambruk susulan," ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Coretan Raja Pungli dan Sarang Korupsi di Tembok Polres Luwu
Situasi saat ini, material tembok yang ambruk itu sedang dibersihkan oleh siswa dibantu warga setempat. Mereka mengevakuasi kendaraan bermotor yg tertimbun material tanah.
Atas kejadian itu, Jalal mengimbau agar para siswa tidak mendekat ke area tersebut. Mereka diminta waspada saat turun hujan.
"Untuk warga sekitaran bantaran kali aliran longsoran sudah kita imbau untuk mengungsi saja," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang