Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Mengaji Cabuli Santri, DP2KBP3A Minta Kemenag Beri Pendampingan Pesantren

Kompas.com - 25/10/2022, 17:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Guru mengaji di Pondok Pesantren Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berinisial YHS alias S (19) ditangkap karena melakukan sodomi terhadap tiga santrinya.

Ini bukan kejadian pencabulan anak di bawah umur yang pertama. Kejadian serupa juga pernah terjadi di Ciparay dan daerah lainnya.

Maraknya kasus pencabulan anak yang dilakukan oleh orang terdekat seperti guru mengaji membuat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung meminta Kementerian Agama memberi pembinaan kepada guru mengaji, ustad, dan pesantren agar hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Baca juga: Guru Mengaji Cabuli Santri, Bagaimana agar Korban Tak Jadi Pelaku?

Kepala DP2KBP3A Muhammad Hairun mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Kemenag terkait hal ini.

"Kita semua dari jauh-jauh hari sudah koordinasi pasca kejadian pertama di Ciparay, dan tempat yang lain. Kita udah koordinasi dengan Kepala Seksi (Kasi) Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Bandung supaya ada pembinaan ke pesantren. Karena kan kewenangannya ada di sana," tutur Hairun.

Dia menjelaskan, pendampingan untuk ustad, guru mengaji, maupun pesantren hanya bisa dilalukan oleh Kemenag yang membawahi Pesantren.

Upaya koordinasi yang dilakukan oleh DP2KBP3A, sambung dia, bukan hanya soal penanganan semata. Lebih dari itu, pendampingan kepada pihak pesantren sangat diperlukan agar tercipta lingkungan pesantren dan pengajar yang ramah terhadap anak.

"Yang dilakukan oleh Dinas hanya koordinasi, jadi haru dilakukan sosialisai pesantren ramah anak, pesantren supaya terhindar dari kekerasan," imbuhnya.

Baca juga: Guru Mengaji di Kabupaten Bandung Cabuli 3 Santri, DP2KBP3A Siap Dampingi Korban

Pihaknya mengaku, penguatan materi dan pendidikan penanggulangan kekerasan terhadap anak terus ditingkatkan. Ia berharap, peningkatan yang sedang dioptimalkan olehnya bisa dijadikan materi dalam pembinaan SDM di lingkungan Pesantren.

Tak hanya itu, Hairun menyebut Bupati Bandung Dadang Supriatna kerap membicarakan terkait kekerasan terhadap anak di lingkungan pengajian atau pesantren agar tak terulang lagi.

"Tapi kalau pembinaan SDM atau gurunya bukan kewenangan kita, karena itu kewenangan Kemenang. Tapi materi kita tentang kekerasan anak, kita terus lakukan sosialisasi bekerja sama dengan pesantren," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com