BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Warga Perumahan Bukit Permata mendobrak paksa sebuah rumah di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Sabtu (29/10/2022).
Rumah itu diduga menjadi lokasi penyekapan seorang asisten rumah tangga (ART) perempuan asal Limbangan, Kabupaten Garut.
Baca juga: Buntut Protes Jalan Rusak Tak Direspons, 2 Desa di Bandung Barat Pilih Tak Ikut Pilkada 2024
Warga didampingi personel TNI dan Polri mencongkel daun pintu rumah yang dikunci menggunakan linggis. Setelah itu, warga mengevakuasi seorang ART perempuan yang menderita sejumlah luka di tubuhnya.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor menjelaskan, pendobrakan itu berawal dari kecurigaan warga terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang ART perempuan.
ART itu diduga disekap di rumah majikannya. Pintu dan gerbang rumah itu digembok.
"Saya apresiasi warga yang tidak main hakim sendiri. Saat pendobrakan, warga didampingi aparat dari Babinsa dan Babinkamtibmas mendobrak rumah itu untuk mengevakuasi ART yang diduga menjadi korban kekerasan dan penyekapan tersebut," kata Aas saat dihubungi, Sabtu.
Warga curiga karena pelaku kerap menyiksa korban sejak beberapa bulan terakhir. Perbuatan itu dilakukan hampir setiap malam.
"Sudah sekitar dua atau tiga bulanan disiksanya. Hampir setiap malam, korban terdengar menangis," kata dia.
Bahkan, kata Aas, korban beberapa kali terlihat berada di luar rumah saat hujan mengguyur pada malam hari.
"Bahkan korban jika terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya kecurigaan warga menguat," ujar Aas.
Saat dievakuasi, ditemukan bekas luka di tubuh korban. Perempuan asal Garut itu lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis dan visum.
"Betul ada luka-luka. Lebam di kedua matanya, dan ada luka di bagian punggung. Lebih lengkapnya nanti menunggu hasil visum," ungkap Camat Ngamprah Agnes Virganty.
Menurut Agnes, korban diduga mengalami trauma atas tindak kekerasan tersebut. Korban bungkam saat ditanya tentang perbuatan majikannya.
"Korban mengajunya hanya jatuh. Tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkinkan hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian," tutur Agnes.
Majikan korban pun telah diamankan polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Perjuangan Pas Band, Musisi Bandung yang Jadi Band Indie Pertama di Indonesia
"Majikan dan korban sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Cimahi. Semoga tidak ada lagi kejadian kekerasan serupa," kata Agnes.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhilla mengatakan, polisi telah memeriksa korban dan terduga pelaku.
"Kasusnya sudah ditangani Polres Cimahi, dan saat ini sedang tahap pemeriksaan dulu," katanya singkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.