Berkat pesantren tersebut, KH Ahmad Sanusi mendapat julukan "Ajengan Genteng".
Sewaktu menjadi anggota Sarekat Islam, KH Ahmad Sanusi sempat menarik perhatian karena dianggap memberi inspirasi untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Belanda mendapat laporan adanya sejumlah warga di wilayah Priangan Barat melanggar perintah pamong desa setelah mengikuti pengajian KH Ahmad Sanusi.
Sejak saat itu, beliau mulai dianggap sebagai ajengan yang anti-pemerintah dan gerak-geriknya diawasi oleh pihak Belanda.
Fitnah yang dilakukan pihak Belanda kemudian membuat KH Ahmad Sanusi sempat dipenjara di Sukabumi dan Cianjur, masing-masing selama enam dan tujuh bulan.
Pada tahun 1927, atas perintah Gubernur Jenderal ACD de Graeff, KH Ahmad Sanusi dipindahkan ke tahanan di Tanah Tinggi, Batavia.
Setelah bebas pada 1934, KH Ahmad Sanusi kembali ke Sukabumi dan tinggal di Gunung Puyuh, serta mendirikan Pesantren Syamsul Ulum.
Pada tahun 1944, tepatnya saat Jepang masuk ke Indonesia, beliau diangkat menjadi Foku Shuchohan atau Wakil Residen di wilayah Bogor.
Setelah itu, KH Ahmad Sanusi diangkat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Salah satu pemikiran KH Ahmad Sanusi adalah mengusulkan bentuk negara jumhuriyah atau republik.
Peran penting KH Ahmad Sanusi dalam BPUPKI adalah ketika beliau menjadi penengah saat terjadi konflik mengenai sila pertama dalam rumusan dasar negara.
Selanjutnya, saat revolusi berkecamuk, KH Ahmad Sanusi juga bergabung menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Beliau turut pindah ke Yogyakarta tahun 1946 dan baru kembali ke Sukabumi ketika perang berakhir.
KH Ahmad Sanusi tutup usia pada 31 Juli 1950 dan dimakamkan di di Gunung Puyuh.
Sumber:
setkab.go.id
jabar.tribunnews.com
kompas.com (Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino | Editor : Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.