Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar "Debt Collector", Alasan Pria di Bogor Beli Peti Jenazah lalu Pura-pura Mati

Kompas.com - 16/11/2022, 21:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Terungkap alasan US (40) pura-pura mati lalu masuk ke peti jenazah karena terlilit hutang dan sedang dikejar-kejar "debt collector".

Dugaan itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor AKBP Iman Imanuddin

"Ada fakta yang sedang kami dalami dari pembicaraan dari driver ambulans yang membawa dari Jakarta itu bahwa istrinya berkeluh-kesah sedang dihadapkan oleh utang yang melilit keluarganya dan banyak yang menagih," ungkap Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin di Kampus IPB, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Kronologi Pria di Bogor Rekayasa Kematiannya, Sewa Ambulans hingga Masuk Sendiri ke Peti Mati

Saat ini, lanjut Iman, pihaknya berencana akan meminta keterangan US dan istrinya Y.

Namun saat ini polisi memberi kesempatan US untuk memulihkan dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor.

"Dan kami juga masih memberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk pemulihan terlebih dahulu," jelasnya.

Baca juga: 311 Mahasiswa Bogor Terlibat Pinjol, Rektor IPB: 116 Mahasiswa Kami

Beli peti mati

Seperti diberitakan sebelumnya, rekayasa US terbongkar setelah polisi mendapat keterangan dari sopir ambulans yang membawa US.

Menurut keterangan sopir ambulans itu, US ternyata tidak pernah dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit manapun.

Bahkan, US diduga merekayasa kematiannya sendiri. Untuk lebih meyakinkan, US pesan peti mati dan masuk ke dalamnya.

Menurut Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat, US masuk sendiri ke dalam peti mati di wilayah Radio Dalam, Jakarta Selatan.

"Jadi dia dari Jakarta Selatan, bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong akhirnya masuk dia ke peti itu," ungkap Tatang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

"Sopir ambulans juga kaget dan baru diketahui kalau US di dalam peti itu saat diturunkan di Rancabungur. Sopir juga kaget pas tau itu dibuat-buat si US," tambahnya.

(Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor : Reni Susanti )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com