Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Bogor Berjanji Tidak Akan Pura-pura Mati Lagi: Saya Mohon Maaf...

Kompas.com - 21/11/2022, 13:53 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - US alias Urip Saputra (40), pria asal Bogor yang pura-pura meninggal lalu hidup kembali, telah meminta maaf secara terbuka di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).

Urip mengakui semua perbuatannya merekayasa kematian palsu untuk menghindari membayar utang Rp 1,5 miliar.

Dia juga meminta maaf secara khusus kepada pihak kepolisian atas perbuatannya tersebut. Sebab, polisi sudah direpotkan dalam mengusut kasusnya tersebut.

Baca juga: Pria di Bogor Minta Maaf karena Rekayasa Kematian: Sudah Repotkan Polisi

"Saya ingin menyatakan peristiwa kematian itu adalah rekayasa dan merupakan ide dari saya sendiri. Dari lubuk hati terdalam, saya mohon maaf kepada pak polisi karena sudah direpotkan," ucap Urip.

Di hadapan polisi, Urip pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan pura-pura mati lalu hidup kembali.

Atas kejadian ini, ia berharap bisa belajar supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang sudah mengganggu ketertiban umum.

"Saya tentu juga berjanji tidak akan melakukan hal-hal (pura-pura mati) seperti ini lagi karena sudah mengganggu ketertiban umum ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah menyadarkan saya dan membantu saya dalam mengatasi masalah yang saya hadapi," ungkapnya.

Baca juga: Rekayasa Lalin Sistem Penggal dan One Way Berakhir, Jalur Puncak Bogor Kembali Normal

Selain itu, Urip menegaskan, peristiwa kematian dirinya tidak pernah ada dan terjadi.

Urip mengakui bahwa dirinya yang merekayasa kematian palsu tersebut demi menghindari membayar utang.

Selain itu, Urip menyebut bahwa dirinyalah sebagai aktor utama dalam merekayasa kematiannya tersebut.

"Saya ingin menyatakan bahwa peristiwa kematian itu tidak pernah ada dan ini adalah rekayasa dan merupakan ide dari saya sendiri. Adapun rekayasa itu karena tersangkut masalah utang," ujarnya.

Urip mengaku telah membuat skenario seolah-olah terjadi kematian usai pulang dari Semarang. Dirinya kemudian memesan ambulans dan peti jenazah untuk mewujudkan rekayasa kematian tersebut.

Setelah itu, ia akan mengganti identitas untuk menghindari membayar utang di tempatnya bekerja. Selama ini, kata dia, utang itu digunakan untuk keperluan pribadinya.

"Dulu terpikir melakukan itu (pura-pura mati) karena beban saja. Jadi ide itu spontan aja. Tidak ada yang memengaruhi saya, tidak ada yang mendorong saya. Murni atas inisiatif saya sendiri," ungkapnya.

Langkah selanjutnya, sambung Urip, dirinya akan melakukan proses mediasi berdamai dengan pihak yang sudah diutanginya sebesar Rp 1,5 miliar.

Ia menyebutkan, utang itu sendiri bakal dibayar sebagai bentuk tanggung jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com